Soal Virus Corona, TKA Cina di Banten Akan Diawasi Keimigrasian Wilayah Banten

Kepala Divisi Keimigrasian Wilayah Banten, Dodi Karinda

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Keimigrasian Wilayah Banten mengaku akan mengawasi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang bekerja disejumlah lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di wilayah Banten.

“Dan kami tentunya akan bekerjasama dengan instansi yang lain, seperti Disnaker maupun Dinkes, untuk mendata dan memetakan, dimana kira-kira banyak warga negara asing yang memiliki potensi terjadinya penyebaran virus corona,” kata Kepala Divisi Keimigrasian Wilayah Banten, Dodi Karinda usai meninjau pembangunan gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Pandeglang, Selasa (28/1).

Dodi menyebut, ada sekitar 7,700 TKA yang tercatat di Banten. Jumlah itu didominasi oleh warga asal negeri tirai bambu. Namun Dodi mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi mengenai adanya warga Cina di Banten yang terjangkit virus corona.

“Kalau di tempat kami, dalam imigrasi wilayah Banten ini, tercatat ada 7,722 warga negara asing. Dan mayoritas memang dari RRC. Tetapi sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi ada warga negara RRC di Banten yang terjangkit,” sebutnya.

Namun dia melihat, sejauh ini sudah ada upaya dari berbagai pihak untuk menghalau penyebaran virus mematikan tersebut.

“Keimigrasian Wilayah Banten, yang menjadi tempat masuknya hanya pelabuhan saja. Karena (Bandara) Soekarno-Hatta bukan di bawah kami. Namun demikian kami sudah melihat bahwa di bandara maupun pelabuhan, sudah ada peningakatan upaya pencegahan tersebarnya virus corona,” bebernya lebih jauh.

Dodi juga tidak bisa memastikan berapa warga Banten yang saat ini berada di negeri panda. Sebab dalam pembuatan paspor di Imigrasi, tidak mencantumkan negara tujuan,  lantaran paspor bersifat global. Lain halnya dengan visa yang diterbitkan oleh perwakilan negara tujuan.

“Kami belum bisa pastikan berapa warga Bnaten yang ke Cina. Karena dalam pembuatan paspor tidak tercantum negara tujuan. Sejauh ini kami belum menerima,” tandasnya. (Red-02).

Exit mobile version