Siswa CMBBS Berhamburan Saat Gempa Runtuhkan Atap Bangunan

Atap Gedung Serba Guna sekolah CMBBS. Nampak Wakil Gubernur banten Andika Hazrumy meninjau lokasi gedung.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Gempa Bumi dengan kekuatan 6,4 Scala Ritcher (SC) yang berpusat di lokasi 7.21 Lintang Selatan, 105.91 Bujur Timur (81 km Barat Daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten) pada kedalaman 10 km, Selasa (23/1/2018) pukul 13:34:50 wib, mengakibatkan atap Gedung Serba Guna sekolah Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, ambruk.

Gedung berukuran sekitar 15 x 10 meter pada bangunan sekolah yang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Banten tersebut mengalami kerusakan parah di bagian atap.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana CMBBS, Ngadimin mengatakan, pada saat kejadian ambruknya atap gedung, ia dan 2 orang petugas kebersihan sedang membereskan kursi untuk kegiatan pertemuan kepala sekolah se-Provinsi Banten yang akan digelar esok harinya.

“Padahal di situ ada orang yang lagi beres-beres karena besok ada kegiatan rapat kepala sekolah SMA se-provinsi Banten, kita lari semua,” kata Ngadimin saat ditemui di lokasi kejadian.

Saat kejadian lanjut Wakepsek, kegiatan Belajar Mengajar disejumlah ruang kelas masih berlangsung. Sehingga ketika diguncang gempa, para siswa berhamburan melarikan diri keluar kelas, bahkan beberapa diantara siswa sempat mengalami syok.

“Untung tidak ada korban jiwa. Dan gempa juga menyebabkan kerusakan pada AC, Soundsystem, dan CCTV. Sedangkan kerugian yang akibat kejadian itu ditaksir diatas Rp100 juta,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Dadi Supriyadi menyebut, pihaknya belum mendapat laporan kerusakan di lokasi lain.

“Sementara ini, informasi kerugian hanya dialami di sekolah CMBBS. Namun demikian, BPBD telah menerjunkan tim untuk memantau dampak gempa di daerah lain, khusus di wilayah selatan yang dekat dengan pusat gempa,” katanya.

Dadi menyebutkan, gempa yang dirasakan hingga sebagian daerah di Jabodetabek itu telah menimbulkan dua kali gempa susulan. Namun ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang, karena gempa yang terjadi tidak menimbulkan bahaya Tsunami.

“Masyarakat jangan panik. Karena gempa susulan yang terjadi kekuatannya lebih kecil,” tutupnya. (Red-02).

Exit mobile version