PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengaku akan melakukan investigasi terkait peredaran vaksin palsu. Hal ini dilakukan menyusul adanya dugaan pemakaian vaksin palsu yang menyebabkan kematian seorang balita berusia 7 bulan di Kampung Sawah Bera, Desa Citaman, Kecamatan Jiput, yang meninggal beberapa hari lalu, setelah diimunisasi.
“Karena kami tidak ingin kejadian serupa terulang kembali,” ujar Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat ditemui di Pendopo Bupati, Senin (18/07).
Menurut Bupati, Dinas Kesehatan telah memastikan bahwa kematian bocah bernama Nagita Senia bukan diakibatkan vaksin palsu, melainkan tersendatnya saluran pernafasan korban yang tertutup pangkal lidah.
“Namun luasnya informasi mengenai kematian tersebut akibat vaksin palsu, membuat Pemkab perlu melakukan kajian dan monitoring. Kita mengakui jika tidak mudah membebaskan dari ancaman vaksin palsu, karena kejahatan vaksin bergerak massif,” terangnya.
Irna meminta masyarakat untuk tenang dalam menyikapi hal tersebut dan memastikan bahwa vaksin yang disuntikkan saat imunisasi terbebas dari vaksin palsu, karena didistribusikan langsung oleh Kementerian Kesehatan.
“Kami berharap, semua Puskesmas bergerak mensosialisasikan agar imunisasi tidak terhambat akibat vaksin palsu. Kami mengutuk keras pelaku yang menyebarkan vaksin palsu. Pemkab juga akan bekerjasama dengan Provinsi dan BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan),” papar Irna. (Red-02)