SERANG, BantenHeadline.com – Untuk memperbanyak program pro masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melakukan kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi. Kerja sama dilakukan langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Bupati Banyuwangi, Rabu (22/3).
Tatu mengatakan, sejak tahun 2016, seluruh aparatur Pemkab Serang dilarang melakukan studi banding. Namun khusus dengan tujuan Pemkab Banyuwangi Tatu memberlakukan pengecualian dalam rangka mempelajari program-program yang telah sukses menyejahterakan masyarakat, mengingat Pemkab Banyuwangi tercatat sebagai pemerintah kabupaten terbaik di Indonesia mulai dari pengelolaan keuangan hingga pencapaian kinerja aparatur.
“Yang kami lakukan ke Banyuwangi bukan studi banding, tapi studi tiru. Kami harus meniru program yang telah berhasil di Banyuwangi,” kata Tatu dalam siaran persnya.
Kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi diutamakan untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan pariwisata.
Dalam kunjungan tersebut, Tatu mengajak beberapa kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Antara lain Kepala Bappeda Anang Mulyana, Kepala Dindikbud Asep Nugrahajaya, Kepala Dinkes Sri Nurhayati, Kepala Disparpora Tahyudin, Kepala DPMD Abdullah, dan beberapa kepala bagian di Sekretariat Daerah (Setda).
Menurut Tatu, sejumlah program yang dilakukan Pemkab Banyuwangi telah dilakukan juga oleh Pemkab Serang. Antara lain di bidang pendidikan ada beasiswa untuk siswa miskin.
“Ke depan, kami akan banyak mengadopsi program pengembangan pariwisata,” ujar Tatu.
Dalam kunjungan ke Banyuwangi, Tatu disambut dengan penuh keramahan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Sejak tiba pada Selasa (21/3).
“Saya dengan Bu Ratu Tatu adalah sahabat. Bahkan Ibu Tatu kerap SMS saya untuk sekadar diskusi tentang program pemerintahan,” ujarnya.
Anas menjelaskan, kunci sukses program yang dilakukan adalah super team aparatur Pemkab Banyuwangi. Bahkan dalam menghelat hampir 100 festival, Pemkab Banyuwangi tidak menggunakan Event organizer (EO).
“Kami harus kompak di dalam, baru ajak pihak-pihak di luar pemerintah. Team work atau super team paling penting. Jika tidak, program ‘gak jalan,” ujarnya.
Menurut Anas, program yang dilakukan pemerintah daerah harus terukur. Oleh karena itu, Anas melakukan survei independen untuk menangkap aspirasi masyarakat dan tingkat kepuasaan terhadap program pemerintah.
“Termasuk, kita harus menggunakan informasi teknologi untuk menunjang program pemerintah daerah,” ujarnya.
Anas mengaku siap membantu Tatu untuk menciptakan program pro masyarakat. Ia pun meminta aparatur Pemkab Banyuwangi untuk saling berdiskusi dengan aparatur Pemkab Serang.
“Ibu Bupati Serang, kita harus membuat PNS sibuk. Jika tidak, mereka akan menyibukan diri sendiri,” kata Anas kepada Tatu di sela acara jamuan makan malam. (Red – 05).