PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Seratus prajurit TNI yang dilibatkan dalam pembangunan Hunian Sementara (Huntara) di Kecamatan Carita dan Labuan, Kabupaten Pandeglang, dipulangkan kesatuan masing-masing.
Pemulangan mereka lantaran masa bakti selama dua bulan sudah dilalui. Hasilnya, 100 prajurit itu mampu menyelesaikan 100 Huntara.
Dandim 0601 Pandeglang, Letkol Inf. Denny Juwon Pranata mengatakan, 100 tentara itu berasal dari satuan Kodim 0601 Pandeglang, Yonif 320 Badak Putih, Yonsipur III Bandung, dan Yonsibang Bandung.
“Mereka ditugaskan selama dua bulan untuk menyelesaikan 100 unit Huntara,” ujar Dandim usai pelepasan pasukan di Halaman Kodim 0601 Pandeglang, Jumat (5/4).
Menurut Dandim, meski pembangunan Huntara belum seluruhnya selesai, namun saat ini TNI hanya dilibatkan untuk pembangunan 100 Huntara. Sedangkan ratusan Huntara lain yang belum terbangun, akan ditanggulangi oleh Pemerintah Daerah.
“Mereka masih mau kasih kesempatan. Karena ini kan hajat bersama, mana yang dibutuhkan Pemda, di situlah kami mengisi. Yang lain sudah diatur semua oleh Pemda karena mereka yang bertanggung jawab untuk pembangunan ini. Kita hanya membantu yang perlu dibantu,” ujarnya.
Namun demikian lanjut Dandim, pihaknya akan selalu siap apabila tenaga TNI diperlukan lagi untuk membantu membangun Huntara atau bahkan Huntap.
“Namun kami siap apabila sewaktu-waktu prajurit TNI kembali diperlukan. Karena itu kan standar oprerasi dimana TNI dibutuhkan, maka disitu TNI ditugaskan,” tandas mantan Danyonif 305 Para Raider Tengkorak Kabupaten Karawang itu.
Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang mengapresiasi kinerja prajurit TNI yang tidak pernah lelah masyarakat yang menjadi korban tsunami.
“Saya apresiasi kinerja TNI yang tidak pernah letih membantu mastarakat. Apalagi saat tsunami, mereka terus bekerja mengevakuasi serta mengidentifikasi para korban. Prajurit yang setia membela NKRI datang ke Pandeglang, dimana Huntara ini sudah terbangun lebih dari 100 rumah,” ujar Irna.
Irna menilai, keberadaan TNI jelas mampu meringankan beban masyarakat. Karena selain memberi bantuan tenaga, mereka juga memberi sumbangsih dalam hal pemikiran.
“Masyarakat kami sangat terbantu bisa mengisi berkat prajurit tercinta. Kami sekali lagi ucapkan terima kasih atas perjuangan 2 bulan, tidak lelah dan letih bersama masyarakat kami, ditambah wawasan maayarakat juga bertambah karena hadirnya TNI,” sanjung bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) menyebutkan, meski TNI sudah menyelesaikan pembangunan 100 unit Huntara, namun kebutuhan Huntara di daerah terdampak belum seluruhnya terbangun.
“Semua yang harus dibangun itu kan 481 unit, yang sudah terbangun 100 unit. Sisanya 381 unit, lokasinya ada yang di Citanggok, Kecamatan Labuan, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, dan Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang,” beber Syarif.
Namun begitu, sisa pembangunan Huntara itu akan dikelola oleh tenaga ahli yang dikoordinir oleh BPBD. Setiap unitnya pun tetap dialokasi dengan biaya yang sama, yakni Rp14,4 juta per unitnya.
“Kalau yang di Panimbang dan Sukaresmi nanti akan dikerjakan oleh tenaga ahli, namun leading sector-nya ada di BPBD. Kalau site plan juga tergandung kondisi tanah dan kebutuhan jumlah yang dibangun. Jadi site plan menyesuaikan, karena ada penunjangnya juga seperti mushola, jalan lingkungan, dan sarana lainnya,” tutup Syarif. (Red-02).