PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Peristiwa ambruknya sekolah Taman Kanak-kanak (TK) milik Yayasan Izzul Qur’an di Kampung Cihaseum, Desa Kupahandap, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, dinilai dapat memengaruhi psikologis para siswa.
Apalagi jika bangunan itu tidak segera ditangani, dapat menimbulkan traumatik bagi peserta didik.
“(Psikologi) sangat berpengaruh. Bahkan bisa mengakibatkan adanya sikap traumatik kepada para peserta didik,” ujar Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Eka Supriatna, Kamis (25/10).
Dia menerangkan, pemerintah harus mengambil langkah cepat mengatasi persoalan itu. Diantaranya dengan mengadakan diskusi dengan pihak yayasan maupun orang tua untuk mencari solusi terbaik.
“Harus ada solusi dengan duduk bersama antara pengurus yayasan, Dindikbud, orang tua atau wali murid untuk mencari jalan keluarnya agar anak-anak bisa mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) dengan nyaman untuk menciptakan iklim Sekolah Layak anak (SLA) dan Sekolah Ramah Anak (SRA),” terangnya.
Eka mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa sekolah berkapasitas 40 siswa itu. Terlebih selama ini tidak ada upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah, padahal pihak yayasan sudah berkali-kali mengajukan usulan renovasi.
Baca juga: https://bantenheadline.com/dindikbud-pandeglang-tak-punya-solusi-tangani-bangunan-tk-yang-ambruk/
“Saya merasa prihatin dengan adanya musibah ygan menimpa sekolah tersebut. Sejatinya sebagai bentuk antisipatif baik pengurus yayasan maupun dinas yang menaunginya segera melakukan upaya upaya pencegahan agar hal ini tidak terjadi,” jelas Eka.
Dia menilai, jika pun pemerintah daerah utamanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) tidak memiliki anggaran, bisa mengambil upaya dengan mengajukan rekomendasi ke Provinsi Banten atau pemerintah pusat untuk mendapat bantuan.
“Sebenarnya sekalipun pihak Dindikbud tidak memiliki anggaran renovasi, namun setidaknya bisa membantu memberikan rekomendasi baik ke Dindibud Provinsi Banten maupun Pusat,” sarannya.
Oleh karena itu, Eka berharap Dindikbud segera melakukan langkah-langkah kongkrit mengidentifikasi sekolah yang butuh perhatian supaya hal yang sama tidak terulang kembali. Karena bukan tidak mungkin, masih ada sekolah lain yang mengalami situasi serupa.
“Kedepan saya berharap kalau memungkinkan, Dindikbud juga segera melakukan langkah-langkah kongkrit mengidentifikasi sekolah yang dimungkinkan kondisinya nyaris sama dengan sekolah ini. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tandasnya.
Diketahui, bangunan sekolah TK Izzul Qur’an ambruk sejak Sabtu pekan lalu yang diduga akibat termakan usia. Sebanyak tiga ruang kelompok belajar mengalami kerusakan parah. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar 40 siswa harus direlokasi.
Ironisnya, sebelum kejadian itu, pihak yayasan sempat mengajukan bantuan renovasi berkali-kali, namun tidak pernak direspons pemerintah daerah. Kini puluhan siswa itu harus belajar di gudang sekolah dan satu ruang PAUD yang masih tersisa
Namun menyikapi hal itu, Dindikbud mengaku tidak punya solusi atas persoalan itu. Soalnya, Dindikbud tidak memiliki mata anggaran untuk membantu rehabilitasi sekolah swasta. Saat ini, Dindikbud menyarankan agar pihak sekolah membangun kembali gedung tersebut dengan kemampuan yang ada. (Red-02).