BantenHeadline.com – Michel Platini tampil memesona sepanjang turnamen Piala Eropa 1984. Berstatus sebagai tuan rumah, Platini sukses membawa Prancis untuk kali pertama tampil di final, setelah sebelumnya harus puas hanya menembus babak perebutan juara ketiga pada Piala Eropa 1960.
Platini, yang kala itu berusia 29 tahun, berstatus sebagai kapten Prancis. Dia menjadi pusat perhatian setelah sukses menjadi top scorer dengan koleksi sembilan gol, satu di antaranya memastikan kemenangan 2-1 Prancis atas Spanyol pada partai final yang berlangsung di Parc des Princes.
Piala Eropa 1984 masih menggunakan sistem sama seperti turnamen sebelumnya dengan delapan tim, termasuk tuan rumah yang langsung lolos otomatis, pada putaran final. Namun UEFA kali ini kembali menerapkan aturan baru dengan menghapus perebutan tempat ketiga.
Pada putaran final, Grup I diisi Prancis, Denmark, Belgia, dan Yugoslavia. Sementara itu, juara bertahan Jerman Barat berada di Grup II bersama Spanyol, Portugal, dan Rumania.
Prancis berhasil melangkah ke semifinal setelah tampil sempurna meraih tiga kemenangan atas Denmark 1-0, Belgia 5-0, dan Yugoslavia 3-2. Di sisi lain, Jerman Barat kehilangan taji lantaran hanya mampu finis di peringkat ketiga, kalah bersaing dengan Spanyol yang menjadi juara grup.
Pada semifinal, Prancis menyingkirkan Portugal 3-2 lewat babak perpanjangan waktu. Kemenangan tim tuan rumah ditentukan gol Jean-Francois Domergue pada menit ke-24 dan 114 serta Platini (119′), sedangkan dua gol Portugal ditorehkan Rui Jordao pada menit ke-74 dan 98.
Sementara itu, Spanyol harus bersusah payah mengalahkan Denmark. Bermain 1-1 hingga babak perpanjangan waktu, Spanyol melangkah ke final usai menang adu penalti 5-4. Preben Elkjaer Larsen menjadi satu-satunya pemain Denmark yang gagal mengeksekusi penalti.
Parc des Princes pun menjadi saksi kejayaan Platini dan kawan-kawan mengangkat trofi Piala Eropa pertama. Sepanjang pertandingan Prancis tampil memukai dengan menampilkan permainan memukau dan kemenangan pun diraih berkat gol Platini pada menit ke-57 dan Bruno Bellone (90′).
“Itu (meraih Piala Eropa 1984) telah menjadi sukacita luar biasa karena kami mampu menjadi juara di depan pendukung sendiri,” kenang Platini. (Red-bolaindonesia)