PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Proses pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017 di TPS 31, tepatnya di Rutan Kelas IIB Pandeglang mengalami hambatan. Soalnya, surat suara di TPS tersebut mengalami kekurangan. Akibatnya, ada beberapa warga binaan yang belum mencoblos hingga siang hari.
Kekurangan ini, diakibatnya pasokan surat suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang yang tidak sesuai dengan jumlah warga binaan. Karena sebelumnya, KPU hanya menyiapkan surat suara sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan awal Desember tahun lalu sebanyak 179 pemilih, ditambah 2.5 persen surat suara cadangan. Sedangkan saat ini, jumlah warga binaan di Rutan mencapai 200 orang.
Dari 200 warga binaan tersebut, 192 diantaranya memiliki hak pilih untuk memutuskan pemilihannya. Sedangkan sisanya, 3 orang anak di bawah umur dan 5 lainnya merupakan warga luar Banten.
“Kita memang ada kekurangan 8 lembar surat suara. Karena stok yang ada tidak sesuai dengan jumlah warga binaan. Tetapi saat ini kita sedang mengupayakan mengambil surat suara di TPS lain yang dekat,” papar Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 31, Desy Nurlela, Rabu (15/2).
Kalau ditotal, TPS 31 kekurangan 12 surat suara, dengan rincian 8 lembar surat suara warga binaan, dan 4 lembar surat suara untuk petugas KPPS yang belum menyalurkan hak pilihnya.
“Kita rencananya mau ambil surat suara di TPS Kebun Cawu. Karena sebelum diberikan, sisa surat suara di TPS itu sudah dipastikan tidak terpakai karena berdasarkan pengembalian formulir C6,” beber Desy.
Meski sempat mengalami kendala, namun antusiasme warga binaan dalam menyalurkan hak konstitusinya tergolong tinggi. Pasalnya hingga pukul 10, sudah ada 184 warga binaan yang telah mencoblos. Padahal, KPPS baru membuka TPS pada pukul 08.00 WIB.
“Saya memang berniat ingin memilih, mas. Informasi pemilihan ini sudah tahu sejak lama, karena ada sosialisasi dari KPU ke Rutan. Ya semoga siapa pun yang terpilih, bisa membawa kemajuan bagi Banten, khususnya daerah Banten Selatan,” harap salah seorang warga binaan asal warga Cigalih, Desa Gunung Batu, Kecamatan Munjul, Sukanta. (Red-02).