LEBAK, BantenHeadline.com – Nyaris roboh dan mengancam nyawa, rumah Uniyah (40) salah satu warga miskin Kampung Rangkong, Desa Aweh, Kecamatan Kalang Anyar Kabupaten Lebak sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda). Padahal pihak Rukun Tengga (RT) sudah mengajukan beberapa kali, namun belum mendapatkan respon.
Saat jurnalis Banten Headline meninjau ke lokasi, rumah ibu satu anak ini nyaris roboh, sehingga harus ditopang dengan menggunakan tiang yang berasal dari bambu di tiap-tiap sudutnya. Selain memiliki kemiringan cukup parah, kondisi atap dan bilik (dinding) yang terbuat dari bambu juga mengalami bolong-bolong, sehingga jika malam dan musim hujan harus rela tidur kedinginan.
Uniyah kepada Banten Headline, Rabu (18/5) saat ditemui, mengaku dirinya merasa khawatir bila nantinya terjadi angin besar datang, dapat merobohkan rumah dan mengancam jiwa keluarganya.
“Suami saya hanya sebagai kuli cetak bata di lio, untuk kehidupan sehari-hari saja kadang cukup kadang enggak, apalagi rehab rumah,” kata Uniyah.
Ia mengaku, bila selama menjadi penduduk setempat belum pernah mendapatkan bantuan sosial atau kesehatan dari pihak pemerintah.“Bantuan belum pernah dapat, ia juga kesehatan. Kalau ada yang mau bantumah kami sekeluarga mah senang,” katanya sambil berharap.
Sementara itu, Ketua RT/RW 04/09 Kampung Rangkong, Desa Aweh, Kecamatan Kalang Anyar mengaku dirinya sudah mengajukan kepada pemerintah Desa dan Kecamatan, namun tidak pernah ditanggapi.
“Kalau pengajuan mah sering, saya ajukan ke Desa, dan Kecamatan, tapi sampai sekrang belum ditanggapin. Saya takut kalau melihat kondisi rumahnya bisa saja roboh tiba-tiba dan ada korban. Harusnya kan segera ditanggapi, karena tidak layak huni,” kata Ahmad. (Red-03)