Rtb. Bambang Wisanggeni : Tak Terima Saya Jadi Sultan Banten?, Silahkan Ajukan Gugatan

Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, Sultan Banten ke-18 (duduk berpeci hitam) berfoto bersama disebuah acara sarasehan (11/01)

SERANG, BantenHeadline.com – Paska pengukuhan dirinya sebagai keturunan yang sah dan ahli waris atas Kesultanan Banten pada Minggu 11 Desember 2016 lalu, Ratu Bagus (Rtb.) Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja membenarkan, bahwa tidak sedikit pihak yang merasa tidak terima atas gelar Sultan Banten ke-18 yang kini disandngnya.

Bambang Wisanggeni juga tidak membantah, saat disebut bahwa salah satu pihak yang tidak terima adalah pengurus Kenadziran Masjid Agung Banten Lama, yang menurutnya selama ini seolah meng-klaim sebagai pemegang kekuasaan kawasan wisata religi Banten Lama.

Menanggapi protes keras dan penolakan tersebut, Bambang Wisanggeni mengaku jika sebenarnya dirinya tidak ingin menjadi Sultan Banten. Namun karena garis keturunan, mengaku tak bisa menolak atas hak sebagai ahli waris Kesultanan Banten.

“Sebenarnya tidak ada niat bagi saya untuk menjadi Sultan Banten. Tapi karena garis keturunan, ya saya berhak atas gelar Sultan Banten ke-18 ini,” papar Bambang kepada BantenHeadline.com, Rabu (11/01) usai acara Sarasehan di Kota Serang.

Bambang Wisanggeni mengaku, Ketetapan Pengadilan Agama Serang nomor 0316/PDT.P/2016/PA.SRG tanggal 22 september 2016 tentang Penetapan Ahli Waris, telah menetapkan dirinya sebagai ahli waris Kesultanan Banten dan berhak atas gelar Sultan Banten ke-18.

Ia juga mempersilahkan pihak-pihak yang merasa keberatan atas penobatan dirinya sebagai Sultan Banten ke-18, untuk melakukan gugatan hukum.

“Saya tidak menantang. Tapi kalau ada yang tidak terima, silahkan menempuh gugatan hukum,” katanya.

Namun kemudian Bambang Wisanggeni menegaskan, bahwa sebagai Sultan Banten, ia justru berniat merangkul semua pihak termassuk pihak yang menolak penobatan dirinya, untuk bekerja sama membangun kembali kejayaan Kesultanan Banten.

“Saya justru sudah punya rencana untuk merangkul mereka agar mau bersama-sama membangun kembali seperti pada masa kejayaan Kesultanan Banten”, pungkasnya. (Red – 02).

 

Exit mobile version