PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kepolisian Resort Pandeglang mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara, mayat dalam karung yang mengambang di Sungai Ciseukeut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang Rabu (10/4) kemarin mengalami kekerasan fisik yang berat. Hal ini terlihat dari kondisi mayat ketika ditemukan.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono menyebut, disekujur tubuh korban ditemukan banyak luka. Dari mulai luka di pelipis, luka di bagian perut, dan retina mata yang rusak akibat ditutupi lakban. Bahkan kepala korban juga ditutupi oleh plastik.
Baca juga: Mayat Dalam Karung Kembali Ditemukan di Pandeglang, Kali Ini di Pinggir Sungai
“Identitas mayat yang kedua belum diketahui lantaran kondisi fisiknya sudah rusak semua, seperti kulit yang mulai mengelupas, kedua retina mata korban rusak akibat ditutup lakban sehingga sulit dikenali. Diduga korban sudah terombang-ambing di laut selama satu pekan,” jelasnya, Kamis (11/4).
Dia mengatakan, pihaknya terus mendalami kasus penemuan mayat dalam karung yang mengambang di Sungai Ciseukeut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang Rabu (10/4) kemarin. Polisi masih menunggu keterangan resmi dari Tim Forensik terkait hasil autopsi.
“Untuk penemuan mayat yang kemarin, sampai hari ini masih menunggu hasil autopsi dan belum ada keterangan resmi dari dokter forensik. Dari hasil sementara kita simpulkan, ada unsur kekerasan di tubuh korban yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Kapolres.
Sejauh ini pihak Kepolisian belum menerima adanya laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Malah pihaknya juga sudah mendatangi beberapa orang yang dicurigai sebagai korban untuk memastikan identitas korban. Namun hasilnya negatif.
“Dari warga sampai saat ini belum ada yang melapor merasa kehilangan anggota keluarga. Orang yang kita curigai sebagai korban juga sudah kita datangi, namun hasilnya negatif,” sambungnya.
Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Dalam Karung Ditemukan di Pinggir Pantai Karibea
Kendati demikian, polisi belum dapat memastikan bahwa penemuan korban ini memiliki kaitan dengan mayat pertama yang ditemukan di pinggir pantai Hotel Karibea, Kecamatan Pagelaran Hari Minggu (7/4) lalu. Selain identitas yang belum diketahui, ciri kematian korban kedua pun cukup berbeda dengan yang pertama.
“Mayat di Panimbang, tidak ada bongkahan batu disekitar tubuh korban. Lalu luka yang dialami pun tidak sama. Cuma di pelipis saja yang sama. Kesamaan mayat yang dimasukkan dalam karung pun belum bisa dipastikan memiliki keterkaitan,” tambah Kapolres.
Kapolres melanjutkan, anggotanya kini terus bergerak melakukan pendalaman dari kasus penemuan dua mayat tersebut.
“Untuk pelaku pembunuhan mayat pertama, pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah pihak. Tetapi hasilnya belum bisa disampaikan karena masih terus dilakukan pengembangan,” tegasnya. (Red-02).