PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Menyikapi kasus gizi buruk yang dialami Fitriyani, gadis 14 tahun putri dari pasangan Otoh Suriadi (45) dan Subaidah (Alm) , yang kini hanya mampu terbaring tak berdaya di rumahnya di Kampung Talun RT 02 RW 05, Desa Jiput, Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang.
Saat BantenHeadline.com menkonfirmasi ke Puskesmas Jiput, salah seorang dokter Pelayanan Kesehatan, Shinta Pratiwi Siahaan menjelaskan, pihaknya membantah telah menutup mata atas penderitaan yang dialami oleh Fitriyani. Bahkan menurutnya, Dinas Kesehatan seringkali mengunjungi rumah korban.
Namun diakuinya, pihaknya sudah tidak mampu memberi penanganan khusus, lantaran Fitri diketahui menderita lumpuh layu dan penyakit penyerta lainnya, seperti paru dan kelainan syaraf yang tidak bisa ditangani oleh Puskesmas.
“Kita sudah melakukan survei duluan kepada pasien dengan membawa biskuit sebelum dirujuk ke Rumah Sakit. Memang setelah selesai dirujuk, kita hanya melakukan kunjungan rutin.
Kini kondisinya sudah memburuk, jadi bingung apa yang harus dilakukan,” terangnya.
Dokter Puskesmas itu pun menampik jika pihaknya tidak memberi bantuan. Karena menurutnya, Puskesmas hanya memberi makanan tambahan per 3 bulan sesuai dengan pasokan yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
“Ada penyakit bawaan juga dipasien, seperti paru dan di bagian otak yang kami belum ketahui diagnosa pastinya. Paling kita hanya bisa merujuk lagi, karena di Puskesmas pengobatan dan alat terbatas. Kita kembalikan lagi ke pasien itu sendiri, karena kebetulan mereka ‘kan keluarga tidak mampu,” ujar Shinta.
Menurutnya. pihak Puskesmas sempat menawarkan kepada pihak keluarga untuk membawa kembali korban ke Rumah Sakit, namun hal tersebut terkendala karena alasan Pendampingan. Selain itu, sang Ayah yang berstatus single parent juga harus mencari nafkah sekaligus mengurus anak-anaknya yang lain. (Red – 02).