PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Meski Kabupaten Pandeglang hanya mendapat alokasi kuota Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) sebanyak 427 orang, namun jumlah peserta yang mendaftar diprediksi akan mencapai ribuan.
Menghadapi potensi membludaknya peserta CASN itu, Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pandeglang akan menyiapkan sejumlah langkah.
Kepala BKD Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pihaknya akan menyiagakan tim medis dan keamanan ketika pelaksanaan tes. Dengan begitu, panitia seleksi dapat mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk mengantisipasi membludaknya peserta, kami juga harus menyiapkan medis karena kasian takut pesertanya banyak, membludak. Termasuk juga kami akan siapkan keamanan,” katanya, Kamis (20/8).
Sementara untuk persiapan lainnya, BKD akan berkonsultasi dengan Pemprov Banten. Soalnya, lokasi seleksi akan menggunakan fasilitas Badan Diklat milik Pemprov Banten. Sambil, BKD menyiapkan panitia seleksi dan kesiapan administrasi lainnya.
“Kami sedang berkonsultasi dengan provinsi. Kami sedang mencari solusi. Karena lokasi tes di Badiklat Banten,” terangnya.
Adapun untuk tahapan, Fahmi menuturkan akan disesuaikan dengan jadwal dari pemerintah pusat. Karena pelaksanaan CASN kali ini akan dilakukan secara serentak.
“Kalau pendaftaran dari tanggal 26 September sampai 4 Oktober. Kalau pelaksanaan seleksinya, nanti diumumkan lagi, karena masih tentatif,” imbuh Fahmi.
Di satu sisi, Fahmi menjamin bahwa tes seleksi CASN akan bebas dari calo dan kecurangan. Karena seleksi abdi negara ini sudah mengadopsi sistem online. Sehingga hasil dari tes seleksi dapat langsung ditayangkan.
“Insha Allah CASN kali ini tidak ada calo. Karena ketika kami ikut tes simulasi seleksi, sulit untuk menyontek. Dan hasilnya akan langsung ditayangkan. Jadi tidak mungkin ada rekayasa,” tegasnya menjamin.
Adapun formasi yang disiapkan untuk penerimaan CASN di Kabupaten Pandeglang, diantaranya meliputi tenaga dibidang pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata, dan perikanan.
“Kuota buat Pandeglang 427 orang untuk dua formasi. Namun yang jelas formasi ini cukup banyak. Awalnya hanya untuk pendidikan dan kesehatan, ternyata ada untuk pertanian dan pariwisata,” tutupnya. (Red-02).CPNS