PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Peringatan Hari Kartini dan Otonomi Daerah (OTDA) XXI Tingkat Kabupaten Pandeglag di Alun-alun Pandeglang, Jumat (28/4) banyak tak dihadiri oleh tamu undangan. Hal ini terlihat dari jejeran kursi yang disiapkan, justru nampak banyak tak berpenghuni.
Sisi yang paling banyak tidak terisi, berada di sebelah kiri dari mimbar pembinan upacara. Dimana sisi ini, seharusnya diisi oleh undangan dari organisasi perempuan. Selain nampak kosong, banyak pula “kartini-kartini” yang datang terlambat.
Meski tidak mengganggu jalannya upacara, namun keterlambatan ini sedikit mencoreng esensi dari perayaan tersebut. Bahkan dijajaran peserta upacara, tidak sedikit pula ASN yang beranjak dari barisan meski proses upacara belum selesai.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun secara khusus meminta kepada Pelaksana Jabatan Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pandeglang untuk mencatat ASN yang keluar barisan. Jika tindakan itu murni sebagai kelalaian ASN, maka bupati menitipkan untuk disanksi. Akan tetapi, dirinya akan memaklumi jika pilihan ASN meninggalkan barisan upacara untuk kepentingan yang tidak bisa diwakilkan.
“Tolong Pak Pj Sekda, catat SKPD mana yang keluar dari barisan. Kalau memang ada kegiatan yang tidak bisa diwakili, saya akan tolerir. Tetapi kalau sifatnya tidak perlu namun keluar dari barisan, itu yang akan mendapat sanksi ringan,” katanya.
Padahal dalam waktu yang bersamaan, bupati menyampaikan mengenai refleksi hari Otonomi Daerah yang harus dibarengi dengan kinerja aparatur Pemerintah dalam menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Sayangnya, pesan bupati dan peringatan hari Otda tidak dibarengi dengan disiplin serta integritas ASN.
“Acara hari ini, mungkin ada yang sakit. Kalau seperti itu tidak masalah. Tetapi kalau yang tidak menunjukkan posisi yang siap, berwibawa, dan pelayan, itu harus mendapat teguran,” tutur bupati serius.
Sementara itu, Pj Sekda Pandeglang, Fery Hasanudin mengatakan bahwa pihaknya tengah mendata ASN yang meninggalkan lapangan upacara saat kegiatan masih berlangsung. Ancaman sanksi teguran hingga pemanggilan pun menanti para ASN.
“Kalau lihat dari laporan sementara, ini masih didata. Sanksinya bisa teguran dan pemanggilan. Namun ini bukan soal kedisplinan, mereka kan hadir, tetapi mungkin ada kepentingan lain,” ujar Fery seolah membela.
Sedangkan terkait kursi undangan yang nampak kosong, Fery tidak berkomentar banyak. Yang jelas, dirinya menyebutkan bahwa undangan telah dilayangkan sejak jauh-jauh hari. Namun demikian, Fery memastikan bahwa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagian besar turut hadir. Hanya beberapa kepala OPD saja yang berhalangan hadir, lantaran harus menghadiri kegiatan lain ditempat berbeda.
“Dari undangan, kami undang semua, sudah kami siapkan. Kalau pun ada yang tidak hadir, mungkin mereka ada kegiatan lain. Sebagian besar Kadis hadir, yang tidak hadir karena ada kegiatan di Pantos (Hotel Sofyan Inn),” terangnya. (Red-02).