Ini Penyebab Elpiji 3 Kilo di Lebak Susah Didapat

Perbandingan Elpiji 5,5 Kg Bright Gas atau si pinky, dengan Elpiji 12 Kg.

LEBAK, BantenHeadline.com – Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Koordinator Wilayah Kabupaten Lebak menilai, kelangkaan elpiji ukuran tabung 3 kilo (elpiji 3 kilo) adalah akibat minimnya sosialisasi Pemerintah Daerah atas keberadaan produk baru elpiji jenis Bright Gas ukuran 5,5 kilo (elpiji 5,5 kilo) yang diperuntukkan bagi masyarakat (sasaran rumah tangga) berekonomi menengah ke atas.

Ketua Koordinator Wilayah Hiswana Migas Lebak, Dadi mengaku, beberapa daerah yang berhasil mensosialisasikan Bright Gas 5,5 kilo dengan tabung berwarna pink atau yang dikenal dengan sebutan si pinky tersebut, telah mampu mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilo yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Karenanya Hiswana Migas mendesak Pemda Lebak segera melakukan kerja sama dengan Pertamina untuk melakukan sosialisasi tersebut.

Dadi menambahkan, Pemda selayaknya memberlakukan sistem Distribusi Tertutup dengan memberlakukan Kartu Kendali untuk warga miskin dalam bagi penkonsumsi elpiji 3 kilo.

“Pemberlakukan Kartu Kendali warga miskin ini agar pengkonsumsi elpiji 3 kilo hanya warga miskin, sehingga warga yang berekonomi menengah ke atas akan membeli elpiji Bright Gas 5,5 kilo,” paparnya kepada BantenHeadline.com, Selasa (22/11).

Menyikapi desakan tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana mengaku sangat menyambut baik masukan Hiswana Migas tersebut.

“Masukannya kami terima, tapi kami harus melakukan kajian dahulu dengan pihak terkait untuk sistem pendistribusian tertutup tersebut,” akunya.

Orok menambahkan, bila hasil kajian tersebut dinyatakan baik, maka ia berharap sistem Pendistribusian Tertutup untuk elpiji 3 kilo dapat terealisasi pada tahun 2017. (Red – 04).

Exit mobile version