PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Menjamurnya bagan nelayan disepanjang pantai Tanjung Lesung, dinilai telah merusak keelokan dan keindahan wisata yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. Keberadaan bagan yang tersebar, justru dikhawatirkan mengurangi daya pikat Tanjung Lesung.
General Manager Tanjung Lesung Resort, Widiasmanto meminta agar keberadaan bagan nelayan segera ditata agar keindahan Tanjung Lesung tetap terjaga.
Baca juga: Merusak Pemandangan, Tanto Minta Bagan Nelayan Dibuat Zonasi
“Bagan itu kan harusnya parkir dekat dengan pelelangan ikan. Dan lokasi tersebut bisa jadi pusat pelelangan yang besar, bersih serta bisa jadi aktivitas wisatawan. Kan sekitarnya sudah banyak homestay. Penghuninya bisa beli ikan segar,” kata Widi saat dihubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp, Selasa (31/10).
Pria yang akrab disapa Widi itu juga mengusulkan agar instansi terkait dapat mengarahkan keberadaan bagan, menjadi atraksi wisata. Bahkan bagan-bagan tersebut dapat dikemas pula menjadi resto apung.
“Jadikan resto apung yang di set up sedemikan rupa akan jadi atraksi yang lebih terkesan tetapi tetap memberhatikan safety,” sarannya.
Widi mengakui jika keberadaan bagan nelayan saat dilihat siang hari, menimbulkan kesan yang kumuh. Lantaran puluhan bagan yang ada disekitar Tanjung Lesung, biasa digunakan pada malam hari. Sehingga apabila dapat ditata dan dikelola pada lokasi yang tepat, akan menciptakan kesan bersih dan menjadi pemandangan yang baik.
“Bahkan saran kami dipelelangan ikan juga ditata bersih rapi, jadi wisatawan akan melihat bahkan bisa berinteraksi beli ikan di pelelangan ikan tersebut,” tandas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Pandeglang itu. (Red-02)