SERANG, BantenHeadline.com – Menyikapi persitegangan antara mantan Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang, Tb. Haerul Jaman, dengan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten, Rt. Tatu Chasanah yang semakin memanas, anggota Dewan Penasehat Partai Golkar Kota Serang, Tb. Edi Mulyadi, mengaku sangat prihatin atas kondisi tersebut.
Perbedaan pandangan dan keinginan dari ke-dua belah pihak, terlebih menjelang pelaksanaan Pilkada Gubernur Banten 2017, dinilainya tidak perlu terjadi.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi Partai Golkar di Banten saat ini. Semestinya kedua belah pihak (Jaman dan Tatu – red) tidak mengedepankan ego pribadi, tapi lebih mengutamakan kepentingan bersama termasuk kepentingan masyarakat Banten pada umumnya”, ungkap Edi secara khusus kepada bantenheadline.com Selasa (24/5).
Terkait adanya kemungkinan Haerul Jaman diberi sanksi tegas karena bersikeras mencalonkan diri dalam Pilgub Banten 2017 meski tanpa rekomendasi partai, Edi Mulyadi berharap hal tersebut tidak terjadi.
“Meski saya sedang kurang sehat badan, tapi saya akan menemui Ibu Tatu dan Pak Jaman untuk menengahi masalah ini.. Segera, ya sesegera mungkin. Mudah-mudahan beliau berdua mau mendengar masukan dari saya,” tegas mantan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Serang periode 1999 – 2004 itu. (Red – 05).