PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Nasib malang dialami seorang pemuda asal Kampung Cipakis, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Pemuda bernama Tono (22) itu, hanya bisa berdiam diri menahan rasa sakitnya. Sebab, pemuda tersebut divonis menderita penyakit Paru-paru dan kelenjar getah bening.
Akibat penyakit yang dideritanya, Tono tidak bisa lagi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumahnya. Padahal sebelum jatuh sakit pada tahun 2015 lalu, Tono masih aktif melaut untuk mencari ikan. Kondisi Paru-paru yang sakit serta munculnya benjolan di leher, membuat Tono tak lagi mampu untuk bekerja.
Ibunda Tono, Sarmini pun menceritakan kronologis awal anaknya menderita penyakit tersebut.
“Awalnya batuk-batuk, terus muntah darah. Pas batuk-batuk, berobatnya hanya obat warung. Karena enggak sembuh-sembuh maka dibawa ke puskesmas. Ternyata ketika diperiksa, didiagnosa kena Paru-paru,” tutur Sarmini saat ditemui di kediamannya, Rabu (27/12).
Sarmini menerangkan, sejak menderita sakit, Tono harus menjalani perawatan di puskesmas. Dikatakannya, meski mengantongi kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), namun keluarga tidak mampu memberi perawatan yang layak, lantaran keterbatasan biaya.
“Berobat pakai BPJS. Tapi kalau harus dirawat, saya bingung untuk biaya sehari-harinya dari mana. Belum lagi untuk biaya sehari-hari di rumah,” keluhnya.
Janda paruh baya ini berharap penyakit anaknya bisa segera sembuh. Mengingat Tono merupakan tulang punggung keluarga dalam mencukupi dan membiayai kebutuhan hidup sehari-hari hingga membiayai adiknya yang masih bersekolah.
“Mudah-mudahan bisa cepat sembuh, itu harapannya,” imbuhnya. (Red-02).