PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang belum bisa memastikan nasib ratusan kapal nelayan yang rusak akibat diterjang tsunami Desember lalu. Dinas Perikanan sejauh ini baru sebatas mendata jumlah kerusakan kapal milik nelayan.
Kepala Dinas Perikanan Pandeglang, Wowon Dirman mengutarakan, berdasarkan data sementara, pihaknya mencatat tsunami merusak 225 kapal, 185 unit perahu, dan 183 alat tangkap nelayan.
“Jumlah itu tersebar di 5 kecamatan, yakni Panimbang, Labuan, Carita, Sukaresmi, dan Sumur,” sebutnya, Selasa (8/1/2018).
Namun begitu, Dinas Perikanan belum mengetahui kepastian nasib ratusan kapal tersebut. Sebab, Kementerian Kelautan dan Perikanan belum memastikan bakal membantu menyediakan kembali kapal bagi nelayan. Padahal, Dinas Perikanan sudah bersurat untuk meminta bantuan.
“Kita baru menyampaikan permohonan bantuan kepada KKP terhadap kerusakan-kerusakan yang terdampak tsunami Selat Sunda. Semoga ada bantuan dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Akan tetapi mantan Kadis Pertanian itu menjelaskan, bagi nelayan yang mengasuransikan kapalnya, akan mendapat bantuan dari perusahaan Jasindo. Namun ketila disinggung mengenai jumlah nelayan yang memiliki asuransi, Wowon mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mendata.
“Kalau nelayan yang ikut asuransi nanti ada klaim asuransi dari Jasindo,” tutupnya. (Red-02).