PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXIV tingkat Kabupaten Pandeglang pada Senin (13/3) malam tidak berjalan lancar. Sejumlah persoalan muncul dalam hajat bagi Qori qoriah di Kecamatan Cibaliung ini. Anggaran besar yang mencapai Rp 1.25 miliar, tidak serta merta membuat pembukaan MTQ bebas dari masalah.
Sejak awal, persiapan MTQ kali ini sudah menuai kendala, seperti minat peserta yang minim. Saat pembukaan, persoalan juga masih menghantui ketika warga dan tamu undangan yang ingin menyaksikan kemeriahan pembukaan MTQ, justru mengeluhkan kondisi lapangan Alun-alun Cibaliung yang becek.
Bahkan rundown acara yang dimulai pukul 20.00 WIB dinilai terlalu lama, membuat pengunjung dan tamu undangan meninggalkan tempat acara meski acara belum selesai. Pasalnya, agenda pembukaan itu berlangsung hingga tengah malam yang ditutup pukul 01.00 WIB dini hari.
Dari segi perlengkapan, nampak panitia juga tidak menyiapkan dengan baik. Hal ini terbukti dari matinya pengeras suara saat Kepala Kanwil Kemenag Banten menyampaikan sambutannya. Kemudian matinya listrik selama beberapa menit saat Bupati Pandeglang, Irna Narulita melantik Dewan Hakim MTQ. Akibatnya, suasana disekitar acara sempat gelap beberapa saat.
Bahkan insiden menegangkan juga sempat terjadi manakala lampu di tenda tamu mengalami korsleting listrik, yang membuat tenda tersebut hampir terbakar. Beruntung, insiden itu segera ditangani sehingga acara kembali dilanjutkan.
“Saya sempat tegang dan kaget. Tetapi tadi untung api bisa segera dipadamkan oleh tamu undangan,” kata saksi mata Ahmad Mubarok.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Pandeglang, Yangto pun angkat bicara. Ia menilai, panitia MTQ kali ini tidak profesional. Pasalnya insiden kebakaran di tenda tamu ditambah pengeras suara yang mati saat sambutan Kanwil Kemenag Provinsi Banten, membuat acara jauh dari kesan khidmat. Bahkan politis Nasdem itu memandang bahwa persiapan MTQ ke 34 terkesan asal-asalan.
“Kalau ada insiden itu biasa. Tetapi panitia harus siaga agar ketika ada peristiwa yang tidak terduga segera ditangani, jangan malah tamu yang harus memadamkannya. Begitu juga sarana lainya itu harus disiagakan,” tegasnya.
Ketua Pelaksana MTQ ke 34, Abdul Gaffar saat dimintai keterangan tidak ingin berkomentar.
Bupati Pandeglang Irna Narulita ikut mengomentari adanya insiden mati listrik tersebut. Meski menegur panitia MTQ, namun ia menilai kejadian tersebut merupakan unsur ketidaksengajaan.
“Nanti akan ada teguran-teguran untuk pihak panitia dan tukang sound system. Untuk sementara kita maafkan dulu karena manusia tidak ada yang sempurna,” ungkapnya.
Penutupan pembukaan MTQ ini diakhiri dengan penampilan artis nasional asal Banten jebolan D’Academy, Subro yang langsung dilanjutkan dengan pesta kembang api.
MTQ ke 34 mendaulat Kecamatan Cibaliung sebagai tuan rumah. Kegiatan tahunan ini akan berlangsung dari tanggal 13-15 Maret. Sedikitnya ada enam cabang yang akan dilombakan antara lain, Tilawatil Qur’an, cabang Tafsir Al-Qur’an, Hifzil Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dan Kaligrafi Qur’an. (Red-02).