TANGERANG, BantenHeadline.com – Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (07/02), DPC PDI-P Kota Tangerang menyatakan tidak mempermasalahkan keberadaan Ketua DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning, yang telah membuat pengakuan sebagai anak Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut dinyatakan Ketua DPC PDI-P Kota Tangerang, Hendri Zen. Pernyataan tersebut sekaligus menjawab isu PKI dan faham komunis yang belakangan ini menghangat menjelang hari pemungutan suara Pilkada Banten, 15 Februari 2017.
Sudah bukan lagi rahasia, bahwa beberapa tahun lalu Ribka pernah menulis buku berjudul ‘Aku Bangga Jadi Anak PKI’. Dalam buku tersebut menceritakan oto-biografi Ribka dan perjuangan kedua orang tuanya yang ditahan karena terlibat dalam organiasasi terlarang,PKI. Keberadaan buku ini bahkan sempat menjadi pembicaraan hangat masyarakat Indonesia, yang sekaligus mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam pemberantasan faham komunis di Indonesia.
“Kita tidak masalah Bu Ribka mengaku sebagai anak PKI. Itu kan hak seseorang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia juga punya hak politik untuk dipilih dan memilih,” tegas Hendri Zen kepada wartawan di Sekretariat PDIP Kota Tangerang, di kawasan Modern Land.
Diungkapkan Hendri Zen, pengakuan Ribka sebagai anak PKI adalah bentuk tindakan yang gentle. Pasalnya, banyak juga keturunan PKI di partai lain tapi mereka tidak berani mengakui.
“Bu Ribka itu bukan mengajarkan soal paham komunis, hanya mengaku sebagai anak PKI. Ribka juga bukan sebagai anak tokoh PKI tapi anak dari orangtuanya yang dulu pernah ikut PKI,” jelasnya.
Namun, Hendri Zen menegaskan, ia tidak tinggal diam ketika ada pihak yang tidak bertanggungjawab menyebut lembaga/institusinya yakni PDIP dianggap sebagai sarang penyebaran ajaran komunis. Bahkan, ia berencana mem-polisikan bila ada orang atau kelompok yang menuding hal tersebut.
“Ada yang mengkaitkan kunjungan ke Cina untuk mendalami ajaran komunis, padahal itu tujuannya untuk peluang ekonomi. Kita sangat terusik jika PDIP dikaitkan dengan komunisme” ujarnya. (Red – 05).