LEBAK, BantenHeadline.com – Calon wakil gubernur Banten nomor urut 1 Andika Hazrumy, punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Pahlawan. Ia memilih untuk memperingati hari bersejarah tersebut di pelosok perkampungan, yaitu di Desa Suwakan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Kampung ini dipilih karena memiliki sejarah perjuangan tersendiri, saat para pahlawan sekitar mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda.
Rabu (9/11) malam ba’da Isya, ratusan warga mengajak Andika mengikuti dzikir dan melantunkan shalawat bersama, sekaligus memanjatkan do’a bagi arwah pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Tepat pukul 00.00 WIB tanggal 10 November, warga kemudian mengajak Andika mengikuti pawai obor keliling kampung. Rute yang dilalui pawai obor merupakan rute yang dilalui para pejuang kemerdekaan di kampung tersebut, saat bergerilya melawan penjajah Belanda hingga akhirnya gugur dalam pertempuran.
“Ada beberapa pahlawan yang gugur, tiga orang di antaranya warga asli dari kampung ini. Anak dan cucu pahlawan yang gugur tersebut hingga saat ini masih ada. Bahkan beberapa orang adalah saksi sejarah penyerangan Belanda ke kampung ini,” tutur Igud, tokoh warga.
Pimpinan sanggar debus ini memaparkan, bahwa desa mereka merupakan salah satu daerah yang menjadi incaran penjajah Belanda.
“Belanda saat itu sangat ingin menguasai kecamatan Bayah, termasuk desa kami. Alasannya karena untuk menguasai tambang emas di sekitar wilayah ini,” tambah Igud.
Menyikapi tradisi peringatan hari pahlawan tersebut, Andika mengaku sangat kagum dengan semangat nasionalisme yang masih melekat pada masyarakat setempat.
“Saya kagum dengan masyarakat di sini. Ini adalah tradisi yang sangat positif. Semangat nasionalisme masyarakat di sini bisa dijadikan tauladan bagi rakyat Banten di daerah lain. Semangat ini juga bisa menjadi modal untuk mengisi kemerdekaan sekaliguis untuk menjaga kedaulatan NKRI,” ujar Andika kepada warga dengan perasaan bangganya.
Andika juga mengaku tidak menyangka, karena di daerah pedalaman yang terisolir karena akses jalan yang rusak dan terjal tersebut, ternyata menyimpan kearifan lokal yang dengan semangat nasionalisme warga yang membanggakan.
“Saya kira tradisi ini perlu dilestarikan sebagai salah satu aset wisata sejarah. Dan untuk menunjang semuanya, akses dan infrastruktur menuju kampung ini harus diperbaiki. Saya Mohon doa semua warga, semoga nanti kami Wahidin halim – Andika Hazrumy bisa mewujudkan niat baik ini,” pungkasnya. (Red-Rls).