PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyangkal perihal beredarnya isu mengenai bahaya mengkonsumsi ikan pasca gelombang tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang.
KKP menegaskan bahwa semua kabar yang tidak benar. Malahan kementerian yang dipimpin Susi Pudjiastuti itu terus mengkampanyekan budaya makan ikan.
Hal itu disampaikan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP), Rifki Efendi Hardijanto saat menghadiri Safari Gerakan Gemar Makan Ikan di Kecamatan Carita, Rabu (30/1).
“Banyak sekali kabar buruk yang beredar di berbagai Media Sosial terkait pangan ikan ini. Semua kabar itu tidak benar. Maka dari itu saya imbau kepada masyarakat jangan khawatir untuk menkonsumsi ikan, dengan makan ikan badan sehat otak cerdas,” katanya.
Oleh karena itu dia mengajak masyarakat Pandeglang untuk tidak ragu menjadikan ikan sebagai menu utama dalam memenuhi asuhan setiap hari. Apalagi berdasarkan pengalamannya, tingkat konsumsi ikan di Pandeglang tergolong tinggi.
“Sehari setelah terjadi bencana tsunami di Pandeglang, kami sudah terjun ke lokasi bencana dengan memberikan bantuan berupa ikan untuk dikonsumsi masyarakat. Dan responya cukup baik. Ini berarti masyarakat Pandeglang gemar makan ikan,” beber Rifki.
Maka untuk semakin menstimulus keminatan masyarakat mengkonsumsi ikan, Dirjen PDSPKP memberikan bantuan berupa 1,2 ton ikan beku kembung dan patin untuk nelayan dan masyarakat. 300 paket produk olahan ikan, dan 400 porsi nasi ikan bakar hasil tangkapan nelayan.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, ikan memiliki banyak keunggulan. Selain mudah didapat, ikan juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan sehat yang mudah diproduksi dan bergizi tinggi.
“Mari kita konsumsi ikan. Karena ikan memiliki banyak keunggulan. Selain mudah didapat, ikan sebagai bahan pangan sehat yang mudah diproduksi dan bergizi tinggi,” ajak Irna.
Menurut Irna, pencanangan gemar makan ikan merupakan momentum mengkampanyekan gemar makan ikan sekaligus menepis keraguan masyarakat terkait konsumsi ikan pasca terjadinya bencana tsunami.
“Karena kita tahu setelah bencana tsunami melanda Kabupaten Pandeglang, masyarakat yang menkonsumsi ikan cukup menurun. Dengan pencanangan gemar makan ikan ini untuk memperkuat komitmen seluruh lapisan masyarakat terhadap pengembangan dan peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Pandeglang,” jelasnya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat dan nelayan, supaya segera membangkitkan pengolahan dan pemasaran ikan meski situasi dibeberapa daerah yang terdampak tsunami belum 100 persen pulih.
“Oleh karena itu Pemerintah Daerah menyambut baik program Kementerian Kelautan dan Perikanan, agar masyarakat Pandeglang kembali gemar menkonsumsi ikan,” tandasnya. (Red-02).