PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ambisi Kabupaten Pandeglang untuk meraih penghargaan Piala Adipura nampaknya masih sebatas angan. Soalnya, belum semua elemen di Pandeglang tergerak untuk mewujudkan harapan itu.
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengungkapkan, dari hasil evaluasi Piala Adipura tahun 2017, masih banyak yang perlu dibenahi. Salah satunya, yakni pengelolaan sampah di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diruang lingkup Pemerintah Daerah belum semuanya menyadari perihal kebersihan.
“Dari hasil evaluasi Adipura kemarin, saya rasa itu masih jauh. Harusnya dari OPD dulu, sebelum turun langsung ke masyarakat, dari internal Pemda dulu, sudah sadar belum soal itu (kebersihan, red). Jadi masih jauh sekali untuk itu,” ungkap Tanto, Selasa (29/8).
Padahal menurut Tanto, internal Pemda seharusnya bisa menjadi contoh kepada masyarakat bagaimana mengelola sampah. Terlebih Peraturan Daerah mengenai Kebersihan, Ketertiban, dan Keamanan (K3) juga belum teraplikasi dengan baik.
“Kita menyadarkan masyarakat saja sulit, bagaimana mungkin kalau dari internal Pemda sendiri belum ada kesadaran itu. Perda itu bukan berlaku hanya untuk masyarakat, tetapi dilingkup OPD juga. Namun jika internal OPD tidak sadar, bagaimana mungkin mau mencontohkan yang baik ke masyarakat,” bebernya panjang lebar.
Bahkan ia menyatakan suatu hal yang tidak mungkin pada tahun depan Pandeglang bisa merengkuh Adipura. Karena Tanto menjelaskan, saat ini Pemkab harus mulai melakukan pembenahan disegala lini. Kinerja semua unsur terkait harus dievaluasi terutama pada kalangan internal Pemda.
“Kita benahi bertahap, sasaran kita tetap arahnya ke sana (Adipura, red). Tetapi tidak mungkin sekaligus. Tahun depan kita dapat Adipura rasanya impossible, kalau kondisi masalahnya masih basic. Jadi kita strike saja nanti ke depannya, dari OPD jangan hanya Selasa Bersih saja, tetapi harus setiap hari,” kata Tanto.
Maka dari itu, ia tidak ingin muluk-muluk dalam menetapkan pencapaian tertinggi dibidang lingkungan itu. Pembenahan harus dilakukan secara bertahap. Maka minimalnya, tahun 2020 penghargaan Adipura bisa diraih. Pasalnya Tanto membandingkan dengan Kota Tangerang Selatan yang sudah lebih modern, namun tetap belum mampu mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu.
“Target kita ditahun 2020, kita pembenahan dulu yang perfect. Karena tidak mudah mendapatkan Adipura. Apalagi Tangsel yang sudah lebih modern belum bisa raih Adipura,” imbuhnya. (Red-02)