Pandeglang Lumbung Pangan Strategis, Kementan Akan Tambah Area Tanam Pajale

Panen Raya Padi Inbrida dan Jagung Hybrida oleh Pemkab Pandeglang bersama Kementan RI.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang bersama Kementerian Pertanian melangsungkan Panen Raya Padi Inbrida dan Jagung Hybrida. Panen raya terhadap dua komoditi pangan itu, dilakukan di 3 titik, yakni Desa Saninten dan Desa Kadu Pinang, Kecamatan Kaduhejo, serta Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kamis (4/1/2018).

Gerakan panen raya ini, diklaim dapat mempertegas posisi Kabupaten Pandeglang sebagai salah satu Lumbung Pangan Nasional. Oleh karena itu, Kementan berniat menambah luas tanam bagi Pandeglang tahun 2018, menjadi 200 ribu hektar untuk Padi, Jagung dan Kedeleai (Pajale).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Sumardjo Gatot Irianto menuturkan, angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dialokasikan seluas 60 ribu hektar untuk Pandeglang.

“Saya minta kepada Bupati Pandeglang mulai sore ini, mempersiapkan semuanya. Tahun 2018 ini targetnya bukan 60 ribu hektar lagi, tetapi 200 ribu hektar,” kata Dirjen.

Oleh sebab itu, dirinya meminta agar Pemkab segera memverifikasi Calon Petani Calon Lahan (CP-CL) atas lahan-lahan yang tidak produktif. Dengan amanat itu, Gatot berjanji akan mempercepat proses bantuan bibit serta pupuk yang pada tahun lalu sering mengalami keterlambatan.

“Minggu kedua bulan Januari akan mulai didistribusikan pupuk dan bibit, karena curah hujan juga masih tinggi di Januari,” tuturnya.

Lebih dari itu, Dirjen juga akan memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) seperti mesin pengering untuk jagung. Dimana mesin pengering tersebut diharapkan bisa mempercepat proses produksi jagung, dengan demikian bias menambah kesejahteraan masyarakat.

“Saya kasih mesin pengering jagung untuk Pandeglang. Jadi tolong ya dijaga mesinnya dan jagungnya dikeringkan karena harganya bagus jika kering” pesan Gatot.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita membeberkan, 200 ribu hektar lahan tanam itu terdiri atas 100 ribu untuk ditanami jagung, dan sisanya untuk padi kedelai yang masing-masing seluas 50 ribu hektar.

“Kalau saya lihat tadi, jika dibantu TNI Polri, maka saya optimis akan muncul calon petani dan lokasi baru. Yang penting pupuk dan benih tersedia, termasuk kemauan, kesiapan, serta tenaga. Nanti pemerintah akan mensuplai pupuk, benih, dan Alsintan,” terang Irna.

Menurutnya, amanat 200 ribu hektar itu merupakan wujud perhatian pemerintah pusat yang ingin mendorong Pandeglang sebagai salah satu kontributor pangan nasional, khususnya sektor jagung.  Oleh sebab itu, bupati berharap agar para petani mengubah pola pikirnya dalam bercocok tanam dengan lebih rutin menanam.

Mindset petani pun harus berubah, setelah panen jangan terlalu lama ditinggalkan lahannya, dalam waktu 1 minggu segera ditanam lagi. Sehingga Pandeglang bias menjadi kawasan sentra jagung. Saya berharap, pandeglang bukan menjadi kontrIbutor gabah saja, tetapi bisa menjadi kontributor tingkat nasional untuk jagung dan kedelai,” jelas politisi Demokrat itu. (Red-02).

Exit mobile version