PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang menjadi lumbung jagung nasional yang bisa menopang kebutuhan jagung bagi masyarakat ibukota Jakarta. Letak geografis Banten yang berdekatan dengan DKI Jakarta, menjadi salah alasan tersebut. Apalagi selama ini, kebutuhan jagung warga Jakarta selalu dipasok dari Amerika dan Argentina.
Untuk merealisasikan wacana tersebut, Kementan akan menghidupkan 200 ribu hektar lahan tidur di Pandeglang. Hal itu disampaikan langsung Menteri Pertanian Amran Sulaiman ketika menghadiri Gerakan Tanam dan Panen Jagung Hibrida Integrasi di Lahan Karet di Desa Kadu Jangkung, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Rabu (29/3).
Hadir pula dalam kegiatan itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Czi Ito Hediarto, Kapolda Banten, Brigjen Sigit Listyo Prabowo, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M. Agus Tauchid.
Amran menjelaskan, dengan segala potensi alam yang ada, sudah seharusnya Pandeglang menjadi pensuplai utama kebutuhan bahan pokok bagi warga ibukota. Maka dari itu, Kementan mendorong agar 200 ribu hektar lahan yang diarahkan sebagai lumbung jagung, bisa selesai digarap dala jangka waktu 1 tahun.
“Ini kami melihat potensi besar di Pandeglang, kami ingin lahan tidur milik Perhutani dan masyarakat, ada 200 ribu yang tidur bisa dimanfaatkan. Kalau kita tanami jagung, maka dapat menopang Jakarta yang biasanya mengambil dari Amerika dan Argentina. Ini bisa diselesaikan dengan membangun lumbung jagung,” ujarnya.
Apalagi Amran menyebutkan, kini pola penanamam jagung menggunakan integtasi dengan lahan karet, dimana model ini dianggap berhasil disejumlah daerah, termasuk integrasi lahan jagung dengan sawit. Pola penanaman itu, bahkan dianggap mampu menekan angka impor sebesar 66 persen.
“Kami sudah melakukan integrasi jagung dengan sawit, kemudian karet dengan jagung. Ini kami sudah lakukan ternyata berhasil, dan ini adalah salah satu faktor yang membuat impor kita turun mencapai 66 persen dan sekarang produksi kita luar biasa, terbesar dalam sejarah,” bebernya.
Lebih dari itu, orang nomor 1 di Kementan itu pun menjanjikan memberi bantuan 100 ribu hektar benih, pupuk, dan traktor bagi petani jika lahan tidur seluas 200 ribu hektar telah selesai digarap.
“Seharusnya Banten ini bisa sejahtera, karena dekat dengan Jakarta. Kami akan akan mensupport penuh Pandeglang. Kalau 200 ribu bisa diselesaikan, kami akan bantu 100 ribu hektar benih, pupuk, dan traktor. Maka 200 ribu hektar harus diselesaikan dalam 1 tahun, jangan menunggu 2 tahun. Karena Kementan menambah luas tanam jadi 3 juta hektar, jadi 200 ribu itu kecil,” terang Amran. (Red-02).