PANDEGLANG. BantenHeadline.com – Kondisi sampah yang mencemari lingkungan laut, akan menjadi ancaman bagi perkembangan biota laut. Sebab akibat pencemaran itu, maka akan menghambat perkembangan ekosistem laut itu sendiri. Oleh karena itu, kegiatan pembersihan lingkungan laut perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Direktur pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Laut KLHK RI, Heni Agustina mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan, dengan 70 persen bagiannya adalah laut yang menyimpan kekayaan sumberdaya alam hayati dan non hayati yang melimpah. Namun sayangnya, dibeberapa tempat, kondisinya justru memprihatinkan. Jika dibiarkan, maka berbagai ekosistem pesisir dan laut akan terus menurun.
“Sampah itu menjadi ancaman bagi ekosistem laut, selain itu dapat menurunkan kualitas perairan yang nantinya berujung pada status lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya, dalam acara bersih-bersih pantai, di objek wisata pantai Karang Sari, Kecamatan Carita, Rabu (6/12).
Katanya, pencemaran sampah di lingkungan laut, terutama sampah plastik menjadi masalah serius yang harus segera diatasi. Agar kelestarian lingkungan laut tetap terjaga, sehingga perkembangan ekosistem dan biota laut tidak terganggu.
“Sampah yang berada di pesisir dan lait sebanyak 80 persen bersumber dari kegiatan darat dan sisnya dari kegiatan laut. Makanya untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran, maka harus dilakukan bersih-bersih lingkungan,” katanya
Menurutnya, banyaknya sampah di pesisir dan laut, juga diakibatkan masih minimnya kesadaran masyarakat. Karena saat ini, masih banyak sampah yang dibuang ke laut dan pesisir tersebut. Maka dari itu, pemerintah akan terus berupaya menjaga dan membersihkan lingkungan laut.
“Salah satu upaya menjaga kelestarian laut, yaitu melalui bersih-bersih pantai ini. Selain itu kami juga terus berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,” serunya
Di tempat yang sama, Kepala BLHD Pandeglang, Anwari Husnira mengatakan, kondisi pesisir dan laut yang masih banyak dipenuhi sampah itu, salah satu faktornya adalah masih rendahnya kesadaran warga dalam menjaga lingkungan. Makanya salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, yaitu lebih aktif lagi dalam mensosialisasikan tentang kesadaran masyarakat.
“Selain itu, upaya yang dilakukan yaitu membentuk petugas kebersihan yang akan disebar di tiap kecamatan. Tujuannya selain melakukan kegiatan kebersihan, juga sebagai motivator bagi masyarakat,” ujarnya
Pantauan di lapangan, dalam kegiatan bersih-bersih pantai tersebut, diikuti oleh sebanyak kurang lebih 500 peserta, baik dari kalangan masyarakat sekitar maupun pelajar. Kegiatan itu juga diikuti oleh unsur BLHD Pemprov Banten, BLHD Pandeglang, Indoneaia Power (IP) PLTU 2 Labuan, Muspika Carita, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga lainnya. Dari kegiatan itu, peserta menghasilkan sampah baik organik maupun non organik sebanyak 304 kg. (Red-02)