Mau Liputan, Wartawan Lebak di Ancam Bahasa Binatang Oleh Oknum Polisi

Ilustrasi

LEBAK, BantenHeadline.com  – Sikap tidak terpuji dan cenderung melecehkan profesi jurnalis, dipertontonkan seorang aparatur penegak hukum dari Satuan Sabhara Polres Lebak, Selasa (30/8) kemarin.

Mastur, salah satu wartawan harian di Banten yang bertugas di Lebak, dilarang meliput keberangkatan jemaah calaon haji oleh sejumlah petugas Sabhara Polres Lebak yang berjaga di Pendopo Bupati Lebak. Tak hanya itu, para pengayom dan pelindung masyarakat ini memaki Mastur dengan kata-kata kotor.

Saat kejadian sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Lebak hendak melakukan peliputan pemberangkatan jemaah calon haji di Pendopo Bupati Lebak. Namun, di gerbang  pendopo, jajaran polisi Sabhara yang berjaga melarang mereka.

“Saya mau lakukan peliputan, sampai di gerbang saya tunjukan kartu pers tapi tetap saja tidak diperbolehkan masuk,” kata Mastur.

Ketika gerbang terbuka, Mastur dan temannya didorong pihak keluarga dari belakang sehingga bisa masuk ke area pendopo. Saat itulah sekelompok polisi datang menghadang dan sempat akan melakukan pemukulan.

“Begitu masuk, diserbu dihadang dan oknum polisi yang berpangkat brigadir itu hendak melakukan pemukulan dan mencekik, namun anggota lain berusaha melerai,” jelasnya.

“Udah ngucap bajingan, monyet dan bahasa kasar lainnya dilontarkan kepada saya. Usai itu saya justru dibawa ke dalam sebuah ruangan dan terkesan diinterogasi. Ada apa dengan polisi saat ini? Arogan semua,” ungkapnya.

Dede Suhada, salah seorang saksi mata membenarkan adanya keributan antara wartawan dengan oknum polisi. Dia mendengar dan menyaksikan langsung kata-kata kotor dan sikap kasar yang dilakukan polisi kepada rekannya.

“Benar sempat rusuh, apaan polisi berkata seperti layaknya orang tidak berpendidikan seperti itu,” katanya.

“Niat baik-baik untuk liputan malah dihalang-halangi, didorong-dorong dan dicaci maki pula,” tambahnya. (BantenHits)

Exit mobile version