SERANG, BantenHeadline.com – Hasil final perolehan suara Pilkada Gubernur (Pilgub) Banten 2017 melalui sistem real count yang dilakukan KPU menyatakan, bahwa pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Banten nomor urut 1 Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) berhasil mengumpulkan 2.405.645 suara atau 50,93%, atau unggul dari pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya Syarief (Rano-Embay) yang hanya memperoleh 2.317.847 suara atau 49.07%.
Namun dalam bebarapa hari ini kubu Rano-Embay seolah menampakkan sikap tidak menerima kekalahan, hingga bahkan menyatakan, bahwa kekalahan disebabkan adanya kecurangan Pemilu secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM).
Dalam pemberitaan BantenHeadline.com sebelumnya, kondisi memanasnya suhu politik di Banten ini sempat mendapat sorotan Ulama dan tokoh masyarakat. Dan kali ini kondisi tersebut kembali mendapat tanggapan dari kalangan mahasiswa.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten, Asep Rahmatullah menilai, pelaksanaan Pilgub Banten telah menyita waktu, perhatian dan menguras energi seluruh lapisan masyarakat, baik dari tingkatan atas sampai arus bawah. Serta menghabiskan anggaran milyaran rupiah dengan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang di kelola oleh KPU dan Bawaslu Banten, juga anggaran dari setiap pasangan calon.
Seluruh angaran yang nilainya tidak sedikit tersebut terkuras tak lain adalah untuk satu tujuan mencari calon pemimpin Banten periode tahun 2017-2022.
“Saya selaku masyarakat Banten menyerukan agar setiap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dapat menerima dan menghargai kemenangan dan kekalahan dengan legowo, arif dan bijaksana. Sesuai dengan hasil kesepakatan awal dalam Fakta Integritas, bahwa setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten harus siap menerima kemenangan dan kekalahan,” ujarnya melalui sebaran rilis kepada wartawan, Rabu (22/01) .
Menurutnya, perhelatan Pilgub ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat di tanah para Sultan, Ulama dan Jawara tentang arti pesta demokrasi yang baik.
“Mari kita jaga Banten agar aman, damai dan kondusif berdasarkan Iman dan Taqwa yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. (Red- 05).