Lebak, Bantenheadline.com – Meski sasaran Program Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) begitu banyak, namun sepertinya program Transmigrasi di Kabupaten Lebak gagal mencapai target.
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak mencatat, untuk pengiriman Transmigran tahun 2016 ini, baru 10 Kelapa Keluarga (KK) yang terdaftar yang akan diberangkatkan pada bulan Agustus dengan tujuan wilayah transmigrasi Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Dari jumlah KK tersebut, Dinsosnaker Lebak juga belum bisa menjamin seluruhnya positif diberangkatkan.
Padahal program Kemendesa yang di-gratiskan tersebut membuka peluang bagi ratusan calon transmigran warga Kabupaten Lebak.
Iming-iming jaminan hidup seperti pasokan beras 42,5 kg per-kepala dan sembako lengkap, lahan pertanian seluas 2 hektar dan rumah tinggal tipe 26 yang diberikan pemerintah pusat secara gratis, juga tidak membuat warga Kabupaten Lebak tergiur.
“Kami heran, program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kok justru peminatnya minim, jauh berbeda bila dibandingkan dengan daerah Kabupaten-Kota lainnya di Banten. Padahal angka kemiskinan dan pengangguran di kita masih tergolong tinggi,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakersos Kabupaten Lebak, Suprapto, kepada BantenHeadline.com Kamis (14/7).
Sayangnya ia tidak mengungkap alasan minimnya minat warga untuk menjadi tranmigran.
Namun demikian Suprapto men-kalim, hingga tahun 2015, dari 234 KK transmigran asal Kabupaten Lebak seluruhnya sudah berhasil dan sangat sejahtera. Perekonomian mereka juga jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. (Red – 04).