LEBAK, BantenHeadline.com – Dari hasil pendataan yang dilakukan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lebak, setidaknya terdapat 1.122 Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi (Tradisional) yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.
Namun dari jumlah tersebut sebagian besar kondisi Ponpes sangat tidak layak huni. Sejak dari bentuk bangunan hingga pola hidup penghuni Ponpes hampir seluruhnya kurang memenuhi aspek kesehatan dan kenyamanan.
“Ya, terlepas dari itu merupakan budaya ataupun ciri khas sebuah Ponpes Salafi yang mengedepankan suasana kesederhanaan dan tradisional, tapi memang sekitar 90 persen kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Ketua FSPP Kabupaten Lebak, Pupu Mahpudin kepada BantenHeadline.com, Rabu (14/09).
Terkait kondisi tersebut Pupu menegaskan, tahun 2016 Pemda Lebak telah menganggarkan dana APBD senilai Rp. 2,5 miliar untuk rehabilitasi Ponpes. Selain itu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga menjanjikan bantuan rehabilitasi pembangunan 50 Ponpes.
“Besaran bantuannya bervariasi, antara Rp. 10 juta hingga Rp. 25 juta per pondok. Nanti disesuaikan dengan tingkat kerusakan dan kebutuhan perbaikan termasuk pertimbangan jumlah santrinya,” tambah Pupu.
Menurutnya sementara ini FSPP Lebak hanya mampu mentargetkan perbaikan bagi 5 Ponpes per tahun. Diharapkan turun tangan pemerintah tersebut mampu menghapus kesan kumuh dan tak layak huni Ponpes Salafi. (Red – 04).