“Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau di HMI minimal LK I, tetapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat...”
| Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK)
Entah apa yang ada dalam fikiran salah satu pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Saut Situmorang saat berdialog diacara stasiun televisi nasional, Kamis (5/5) lalu, dengan mengutarakan hal tersebut di hadapan jutaan pasang mata.
Apakah dia dalam keadaan sadar, atau dia sedang bermimpi. Nyatanya, ucapan itu terlanjur terlontar dari panglima lembaga negara yang diberi mandat memberantas korupsi, bukan penebar fitnah korupsi.
Benar saja, beberapa saat pasca ucapannya tersebut, Saut mendapatkan reaksi keras dari kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di seluruh nusantara, dengan berbagai cara seperti Unjuk Rasa, dan catatan-catatan medsos yang mengecam hingga jawaban pernyataan mantan pejabat Badan Intelejen Negara (BIN).
Penulis mencoba melihat pernyataan Saut, dengan menggunakan pendekatan ‘metode menalar’, ia menggunakan metode menalar deduktif (paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf), dalam pernyataannya.
“Kader HMI minimal LK I cerdas, tapi setelah lulus mereka korupsi dan jahat,” begitulah penulis fikir apa yang hendak saut sampaikan, dengan mengarahkan masyarakat secara tidak langsung pada kesimpulan, “Semua alumni HMI yang sudah mengikuti LK I minimal, Korupsi dan Jahat.”
Menjadi salah seorang pejabat negara yang fokus pada pemberantasan Korupsi, tidaklah etis jika hal tersebut diungkap seperti kampanye ‘Melawan Korupsi sama dengan Melawan HMI’ dihadapan ribuan pemirsa.
Reaksi yang dilakukan KAHMI dan HMI penulis melihat sesuatu yang pantas, karena pernyataan Saut Situmorang seperti mencoba menanamkan kebencian terhadap organisasi, bukan personal-personal (alumni-alumni HMI yang terjerat kasus Korupsi).
Apa yang dilakukan KAHMI dan HMI dengan melakukan gerakan #CopotSautSitumorang merupakan sesuatu yang luar biasa, karena organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia ini menginginkan KPK yang saat ini perannya ditunggu oleh masyarakat, tidak diisi oleh orang yang menanamkan kebencian. ***
Penulis adalah Jamaah #MazhabPakupatan