SERANG, BantenHeadline.com – Pembatalan pencalonan sepihak yang dilakukan Dimyati Natakusumah sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Banten jalur Perseorangan, bersama pasangan pencalonannya Yemelia, sebagai Balon Wakil Gubernur dalam Pilgub Banten, sepertinya bakal berbuntut panjang.
Yemelia mengaku, hingga saat ini, Dimyati belum juga meminta maaf atas pelanggaran kesepakatan atau MoU yang mereka tanda-tangani saat awal rencana maju di Pilgub Banten. Pernyataan Dimyati di media cetak lokal pada Senin (26/09) kemarin, menurutnya tidak menyatakan permintaan maaf terhadap dirinya, terlebih kepada massa pendukung yang semula berharap pasangan Dimyati-Yemelia menang di Pilgub Banten.
“Sampai saat ini Dimyati tidak berusaha menghubungi saya untuk melakukan klarifikasi. Di koran itu Dimyati sama sekali tidak meminta maaf. Dia malah membahas rencana politik ke depan pasca pengunduran diri pencalonan, dan terakhir dia memuji-muji saya, tapi saya tidak perlu pujian dari dia,” ujarnya kepada BantenHeadline.com Selasa (27/09) di kediamannya di kawasan Ciceri Kota Serang.
Yemelia mengaku, pelanggaran MoU tersebut tidak bisa dibiarkan. Orang-orang “besar” di Jakarta yang merekomendasi pencalonan Dimyati-Yemelia juga meminta pertanggung-jawaban atas keputusan sepihak Dimyati. Karenanya Yemelia berencana me-meja-hijaukan Dimyati.
“Dia kira saya seekor cicak yang diinjak lalu mati, dia belum tahu kalau saya ini seekor naga yang kalau diganggu akan melawan. Untuk itu pengacara saya sedang menyusun gugatan,” tandasnya. (Red – 02).