PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pandemi Covid-19 yang tidak juga mereda menimbulkan kekhawatiran bagi penyelenggara Pemilu terkait partisipasi pemilih. Pasalnya, pandemi membuat masyarakat bisa saja mengurungkan niatnya untuk menyalurkan hak suara di TPS demi menghindari penyebaran virus Covid-19.
Komisioner KPU Pandeglang bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Nunung Nurazizah mengakui bahwa ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi, bisa menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang. Padahal KPU Pandeglang tahun ini menargetkan angka partisipasi sebesar 75 persen.
“Adapun pesimistis yang berkembang saat ini kami tidak menafikan bahwa pada hari ini (pandemi, red) masih berlangsung. Kekhawatiran jelas. Jadi kami sangat hati-hati terkait pelaksanaan ini baik pertemuan dalam ruangan maupun di luar ruangan,” katanya, Jumat (25/9).
Azizah menyadari target tersebut tergolong tinggi. Sebab pada Pilpres dan Pileg 2019 saja, angka partisipasi pemilih di Pandeglang hanya sebesar 76,5 persen. Bahkan pada Pilkada 2015 lalu, angkanya tidak sampai 70 persen.
“Untuk strstegi meningkatkan partisipasi, terhalang dengan beberapa aturan yaitu tidak bisa bertemu dengan masyarakat secara banyak,” keluhnya.
Kendati demikian, KPU tidak patah arang. Pihaknya lanjut Azizah, tetap optimis target tersebut bisa terealisasi. Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya akan memanfaatkan berbagai media publikasi demi meningkatkan partisipasi pemilih. Diantaranya dengan mencetak alat peraga sosialisasi lebih banyak.
“Kemudian disemua level penyelenggara ditingkat kecamatan maupun desa membuka akun lembaga dan mensosialisasikan kegiatan juga meng-update informasi terkini sehingga itu dapat memberi informasi dan motivasi kepada masyarakat,” terangnya.
Bukan hanya itu, KPU juga meminta peserta Pilkada untuk turut menyosialisasikan pemilihan tahun ini secara masif. Namun mereka juga diingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Artinya semua pihak harus bekerjasama mengatasi ini, penyelenggara, peserta dan masyarakat, karena ini untuk kepentingan bersama,” tutupnya. (Red-02).