PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Hamdi Ma’ani menyatakan, perbedaan dalam memilih Kepala Negara merupakan hal yang biasa, tidak perlu dipersoalkan apalagi hingga menimbulkan perpecahan.
“Kini pemilihan kepala negara dan wakil rakyat, saya serahkan kepada aspirasi masing-masing. Tetapi jangan sampai menimbulkan perpecahan,” tuturnya usai memperingati Isra Mikraj di Gedung Shohibul Barokah, Pandeglang, Kamis (4/4)
Masyarakat diminta untuk meneladani filosofi salat yang mampu mempersatukan berbagai jenis golongan dalam satu wadah tanpa melihat perbedaan etnis maupun pilihan politik.
“Dalam menghadapi Pemilu ini, sesuai dengan bulan Rajab saat ini, umat Islam selalu merayakan Isra Miraj, hikmahnya adalah salat. Dengan melaksanakan salat, maka perpecahan akan terhindari,” bebernya.
Lebih jauh Hamdi pun mengimbau masyarakat yang sudah memiliki hak pilih, untuk mendatangi TPS guna menyalurlan aspirasinya. Sebab pilihan dari masyarakat akan menentukan nasib Indonesia dalam lima tahun ke depan.
“Disarankan agar semua masyarakat yang sudah punya hak pilih, untuk mendatangi TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. Kalau tidak melaksanakan setidaknya dosanya akan terasa lima tahun. Pilih lah calon yang dianggap kredibel dan dinilai mampu membawa rakyat sejahtera,” tandas Ketua Umum PB Malnu Pusat Menes itu. (Red-02).