Kerjasama 3 Pihak Bisa Tuntaskan Pengangguran di Banten

(Foto: Sub. Bagian Peliputan dan Dokumentasi Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Banten).

SERANG, BantenHeadline.com – Kerjasama tiga pihak yakni Pemerintah, Perguruan Tinggi dan unsur swasta mampu menuntaskan persoalan pengangguran di Provinsi Banten yang saat ini masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan Provinsi Banten menjadi tempat 18 industri besar yang jika berperan maksimal akan mampu menuntaskan persoalan pengangguran, baik secara nasional namun juga secara internasional.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat melepas 774 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang akan menjalani program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di aula utama kampus yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Ciceri, Kota Serang, Kamis (1/2/2018).

Wagub menjelaskan, pengangguran terbuka di  Provinsi Banten saat ini menempati posisi tertinggi ke dua secara nasional. Salah satu penyumbang jumlah pengangguran yang tinggi di Provinsi Banten tersebut adalah berasal dari lulusan perguruan tinggi.

“Saya sedang merancang langkah untuk mengantisipasi masalah tersebut. Saya berharap kerjasama pemerintah perguruan tinggi dan swasta bisa dikembangkan di Banten,” kata Wagub Andika.

Menurut Andika, untuk menyelesaikan pengangguran di Banten perlu peran  serta bersama tiga aspek tersebut. Mengingat Provinsi Banten memiliki 18 industri besar, dan itu menjadi peluang besar untuk menyelasaikan persoalan pengangguran ini.

“Kita harus bersama merancang masa depan,” tegasnya.

Terkait Kukerta, Wagub menilai program ini untuk menggali pengalaman dan memaksimalkan ilmu yang didapat oleh mahasiswa selama menjalani proses perkuliahan.

“Untuk dapat mempersiapkan diri kita, bila kelak berkomunikasi dan beradaptasi dengan masyarakat secara luas. Di tangan mahasiswa mahasiswilah, perkembangan dan kemajuan daerah ditentukan,” tuturnya.

Wagub mengingatkan kepada mahasiswa yang akan Kukerta di Kabupaten Lebak, kultur di Lebak berbeda dengan Kota Serang. Sebelum terjun, mahasiswa diharapkan memahami dulu kultur atau kebiasaan masyarakat yang akan didatangi.

“Saya dari 2006 sudah menginjak 1.500 lebih desa kelurahan di Banten. Saya melihat, setiap desa memiliki kultur yang berbeda. Kita hadir di sana untuk belajar. Kita di sana untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Rektor UIN Banten Fauzul Iman mengatakan,  Kukerta sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Fauzul berharap agar mahasiswa bisa memberikan kontribusi di daerah yang akan mahasiswa tempati. Selain itu, mahasiswa pun diharapkan bisa menjaga nama baik kampus.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pak Wakil Gubernur yang sudah mau datang dan melepas mahasiswa,” katanya.

Mahasiswa sendiri akan menjalani Kukerta di tiga Kecamatan di Kabupaten Lebak. Ketiganya yaitu Kecamatan Bojomanik, Leuwidamar, dan Cimarga. (Rls-05).

Exit mobile version