PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang melansir, ditemukan kerekatan yang cukup panjang di lereng Gunung Pulosari. Keretakan tersebut muncul disejumlah titik, dengan panjang dan lebar yang bervariasi.
Akibat hal itu, kini jalur pendakian menuju Gunung Pulosari ditutup sementara waktu. Selain wisatawan, masyarakat sekitar juga diminta untuk membatasi aktivitas di atas lereng gunung.
Baca juga: Gunung Pulosari Kembali Alami Keretakan, Panjangnya Ratusan Meter
Munculnya keretakan sepanjang ratusan meter di Gunung Pulosari, menimbulkan kekhawatiran. Apalagi saat bersamaan, sedang terjadi pula erupsi di Gunung Anak Krakatau. Sehingga menguap spekulasi keterkaitan hal tersebut.
Akan tetapi, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pandeglang, Bahuri menyatakan, belum ada tanda hubungan keretakan di lereng Gunung Pulosari dengan aktivitas di Gunung Anak Krakatau. Terlebih belum ada kajian bahwa kedua gunung tersebut memiliki jalur yang sama.
“Penyebabnya mungkin karena tanahnya sudah tandus dan pepohonan juga sudah gundul. Tetapi kami juga khawatir ada pergerakan dari dalam maka kami bawa ke PVMBG untuk dicek,”
“Berdasarkan hasil pendataan kami, tidak ada pengaruh dari Krakatau karena urat atau jalurnya tidak sama. Sehingga kami belum simpulkan ada pengaruhnya dari Krakatau,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (30/7).
Kendati demikian kata Bahuri, kini PVMBG sudah memasang alat Sesmometer guna mendeteksi getaran. Kini yang pasti, jalur pendakian ke Gunung Pulosari ditutup untuk sementara sampai keluar hasil kajian dari lembaga terkait.
“Tidak ada gerakan magma, tetapi data yang kami himpun tetap dibawa ke Bandung (Kantor PVMBG) untuk dikaji,” tandasnya. (Red-02).