PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merevitalisasi empat SMKN yang ada di Banten.
Keempat sekolah itu yakni SMKN 2 Pandeglang, SMKN 1 Serang, SMKN 2 Rangkasbitung, dan SMKN 3 Kota Tangerang.
Revitalisasi ini dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Sebagaimana yang tercantum pula dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud M Bakrun menyebutkan, revitalisasi SMK itu dilakukan secara menyeluruh disatuan pendidikan.
“SMK yang dapat revitalisasi itu berdasarkan 4 bidang nawacita, mencakup pertanian, maritim, pariwisata, dan industri kreatif,” kata Bakrun usai meresmikan Agriculture Technopark SMKN 2 Pandeglang, Selasa (11/12).
Tahun ini sebanyak 219 sekolah mendapat program bantuan revitalisasi. Empat di Banten itu mendapat bantuan dengan total berkisar Rp500-Rp1 milir dengan nilai bervariatif.
“Ada lima komponen yang menjadi sasaran revitalisasi dari sebuah SMK, yaitu kurikulum, pendidik, fasilitas, kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan kualitas lulusan,” jelasnya.
Menurut Bakrun, meski tahun ini hanya empat sekolah di Banten yang mendapat revitasliasi, namun ia menekankan agar keempat sekolah tersebut harus mendiseminasikan ke sekolah lain.
“Tahun ini ada 4. Itu yang di SK-kan. Tetapi yang direvitalisasi itu untuk semua, dalam arti bantuan untuk semuanya. Memang untuk 4 sekolah itu kami beri lebih besar. Tetapi 4 sekolah ini harus mendiseminasikan ke sekolah lain,” beber Bakrun.
Adapun tahun depan, Kemendikbud menambah kuota revitalisasi SMK menjadi 350 sekolah. Dimana nilai bantuan yang diperoleh setiap sekolah, mencapai Rp3 miliar, yang dipergunakan untuk renovasi bangunan, penyediaan peralatan, dan kebutuhan lainnya.
“Melalui revitalisasi ini kami mendorong agar siswa membuka usaha sendiri dan lebih mandiri,” pesannya.
Kepala SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus menambahkan, revitalisasi bukan cuma pada pembangunan fisik, tetapi sektor SDM juga menjadi perhatikan. Pihaknya mengirimkan tenaga pengajar untuk mengikuti pelatihan supaya kompetensi para guru juga meningkat.
“Bukan cuma fisik, tetapi SDM juga kami perhatikan. Guru-guru kami kirim untuk mengikuti pelatihan, termasuk uji kompetensi guru. Karena guru revitalisasi dikonvertir harus di level 4. Artinya kompetensi guru harus lebih baik,” ujarnya.
Tahun ini wujud dari revitasliasi sekolah, SMKN 2 Pandeglang mengembangkan pada sektor pertanian dengan membangun agriculture technopark. Pihaknya lanjut Ade, bukan cuma mengembangkan pertanian, namun juga meningkatkan program keahlian yang lain.
“Revitalisasi itu bukan hanya pertanian, tetapi mencakup semua unsur sekolah. tidak hanya pertanian, kami kembangkan juga ke program keahlian lain,” tutupnya. (Red-02).