PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Jalan Labuan – Carita di kabupaten Pandeglang, Rabu (02/11) pagi mengalami kemacetan hingga sekitar 1 kilo meter. Ratusan massa berkerumun di tengah jalan, seolah sengaja menghadang kendaraan yang melintas di jalur wisata tersebut.
Massa juga meneriakkan yel-yel berisi kekecewaan terhadap pemerintah Kabupaten Pandeglang juga pemerintah Provinsi Banten.
Tak lama kemudian dari kerumunan massa nampak kobaran api, disusul asap hitam pekat mengepul di udara, dibarengi bau menyengat yang menusuk hidung. Massa membakar ban.
Massa ini mengaku kecewa, karena jalan di wilayah mereka rusak parah dan seolah sengaja dibiarkan pemerintah daerah. Belum lagi jembatan yang rusak parah yang belum juga rampung diperbaiki, padahal jalan tersebut merupakan jalan vital pariwisata.
“Disepanjang Jalan Carita ini penuh lubang. Jembatan juga rusak, ambrol, bahkan ada yang bergeser. Penerangan jalan juga minim. Padahal jalur ini dilalui wisatawan dari berbagai daerah,” ujar salah seorang warga yang mengaku bernama Ahmad Franky, melalui pengeras suara.
Dalam orasi itu juga disebut, bahwa Carita sebagai ikon wisata yang di-elu-elukan pemerintah daerah, ternyata tidak sesuai dengan perhatian yang diberikan. Bahkan kendaraan besar melebihi tonase dibiarkan hilir mudik hingga memperparah kerusakan jalan.
“Kita bayar PJU (Penerangan Jalan Umum). Pajak lainnya kita bayar. Kita seakan jadi sapi perah. Pemda Kabupaten dan Provinsi sekarang lebih fokus ke Tanjung Lesung. Kita ‘kaya ditinggalkan,” ujarnya lagi dan kemudian disambut teriakan massa lainnya.
Salah seorang warga, Sandi membenarkan, setiap hari sedikitnya 5 pengendara motor menjadi korban kerusakan jalan tersebut. Belum lagi kendaraan wisatawan yang kerap tersangkut di jembatan Lippo karena tidak juga diperbaiki. Menurutnya jika kondisi ini tidak segera diatasi pemerintah, bisa saja jumlah korban akan bertambah.
“Jalan di sini yang rusak itu mencapai 20 kilometer, tiap hari ada saja warga bawa motor yang kecelakaan” katanya.
Massa akhirnya membubarkan diri. Namun mereka sempat mengancam akan kembali memblokir jalan jika dalam waktu 1 minggu ini tuntutan mereka tidak diindahkan Pemda. (Red – 02).