• Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion
Selasa, Juni 17, 2025
Banten Headline
  • Login
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
Banten Headline
No Result
View All Result

Kartu Sakti Jokowi Gagal Entaskan Angka Putus Sekolah di Pandeglang

Dindikbud Tak Diajak Koordinasi, Penunjukan Percetakan Keputusan Koorwas Sepihak

Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Solihin.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Angka anak putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang masih sangat tinggi. Bahkan kartu sakti Presiden Jokowi berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) belum dapat mengurangi angka tersebut secara signifikan.

Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinddikbud) Pandeglang, angka putus sekolah sepanjang 2016, di tingkat SD mencapai 144 siswa, sedangkan untuk SMP mencapai 315 siswa. Pada tahun 2017, anggka putus sekolah ditingkat SD mengalami kenaikan sekitar 110 siswa, untuk tingkat SMP mengalami penurunan sekitar 94 siswa.

Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Sholihin membenarkan bahwa masih banyak anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang. Padahal siswa SD dan SMP yang mendapat program KIP mencapai 60.000 siswa.

“Ya memang itu sudah di biayai oleh KIP, yang jadi kendala, kalau di kampung-kampung anak itu (yang Putus Sekolah-red) ikut orang tua berdagang atau bertani,” katanya, Kamis (18/1/2018).

Sekertaris Komisi IV DPRD Pandeglang, Ade Muamar mengaku sangat miris dengan angka anak putus sekolah yang masih tergolong sangat tinggi. Menurutnya kondisi tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Pandeglang.

“Kita juga miris, makannya kita terus ingatkan Dindikbud untuk menangani masalah anak putus sekolah. Jelas menghambat karena indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia) satu diantaranya adalah pendidikan,” ungkap Ade. (Red-02).

ShareTweet
Previous Post

Stok Blanko E-KTP di Pandeglang Hanya Cukup Untuk 2 Minggu

Next Post

Disperindag Pandeglang Yakini Impor Beras Tak Akan Pengaruhi Harga Gabah Petani

Related Posts

Beasiswa Bagi Guru

Airin Siapkan Beasiswa Perguruan Tinggi untuk Para Guru

Juli 9, 2024
Beasiswa Penghafal Al-Qur'an

Airin Siapkan Beasiswa Bagi Generasi Muda Hafal Alquran

Juli 6, 2024
Pendidikan

Puluhan Guru dan Siswa Ikuti Workshop Gitar Klasik

Juni 29, 2024
Next Post
Disperindag Pandeglang Yakini Impor Beras Tak Akan Pengaruhi Harga Gabah Petani

Disperindag Pandeglang Yakini Impor Beras Tak Akan Pengaruhi Harga Gabah Petani

Sebuah Kantor Kontruksi Nyaris Ludes Terbakar

Sebuah Kantor Kontruksi Nyaris Ludes Terbakar

Sukses Tahun Lalu, DPMPTSP Pandeglang Targetkan PAD IMB 2018 Rp1.2 Miliar

Sukses Tahun Lalu, DPMPTSP Pandeglang Targetkan PAD IMB 2018 Rp1.2 Miliar

Banten Headline Adalah Sebuah Media Digital Yang Memberitakan Khususnya Seputar Banten

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved