PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kabupaten Pandeglang kini menjadi salah satu wilayah yang menjadi lokus peredaran narkoba. Pasalnya dalam satu bulan saja, polisi mengamankan sebanyak 78,1 gram sabu dari 17 pelaku.
Jumlah itu belum termasuk 1,291 butir pil hexymer, tramadol, dan trihexipenidill yang juga diamankan polisi dari empat pelaku.
Jumlah ini tergolong besar bagi Pandeglang yang dikenal sebagai Kota Santri. Maka tak heran, peredaran narkoba dan obat terlarang lainnya menjadi prioritas Polres Pandeglang.
Baca juga: Sebanyak 17 Pengedar Narkoba yang Beroperasi di Pandeglang Dibekuk Polisi
Selain itu, tindak pidana pencabulan juga menjadi prioritas yang sama. Hal ini seiring maraknya kasus pencabulan anak di bawah umur dalam beberapa waktu ke belakang.
Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto menyebut, skala prioritas itu ditetapkan karena menyangkut muruah Pandeglang sebagai kota seribu ulama sejuta santri.
“Kenapa difokuskan kepada tindak pidana narkoba dan asusila? Karena untuk menjaga Pandeglang sebagai kota santri, sehingga harus dijauhkan dengan tindakan-tindakan yang berlawanan dengan moralitas,” katanya saat rilis ungkap kasus di Mapolres Pandeglang, Kamis (30/1).
Menurut Sofwan, kejahatan narkoba kini tidak mengenal batas sehingga berbahaya jika peredarannya diabaikan. Begitu pun dengan tindakan pencabulan yang sekarang bisa dilakukan siapa saja, bahwa dari kalangan keluarga sendiri.
“Narkoba ini memang kejahatannya tidak mengenal batas, baik batas wilayah, umur baik jenis kelamin, maupun profesi. Semuanya ditembus. Anak remaja, tua juga bisa terkena narkoba,” ucapnya risih.
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang TB. Hamdi Ma’ani mengaku prihatin dengan ulah dari oknum yang mengotori nama baik Kabupaten Pandeglang. Kendati demikian, ia mengapresiasi atas kerja keras jajaran Polres Pandeglang yang sudah membekuk para pengedar narkoba dan pelaku tindak pidana pencabulan.
“Merasa prihatin, Pandeglang sudah dikotori oleh oknum-oknum, para pelaku yang ingin menjatuhkan nama baik Pandeglang. Tetapi, dengan tertangkapnya hal ini, menjadikan bahwa kita selaku warga Pandeglang harus selalu berhati-hati dan lakukan kerjasama dengan aparatur pemerintah untuk menciptakan Pandeglang yang lebih kondusif,” ucapnya. (Syamsul).