PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandegleng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kembali menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD. Pembukaan O2SN dipusatkan di Alun-alun Pandeglang dan dibuka langsung oleh bupati Irna Narulita, Rabu (18/4).
Namun begitu, saat memebri sambutan Irna menekankan agar pelaksanaan O2SN tidak sebatas seremonial. Penyelenggara harus memanfaatkan ajang tahunan itu sebagai akses untuk meningkatkan kemampuan siswa dan membawa nama baik Kabupaten Pandeglang.
Soalnya, dalam beberapa tahun terakhir, bupati menilai bahwa atlet O2SN dari Pandeglang belum mampu berbicara banyak dikancah provinsi apalagi nasional.
“Kadang-kadang suka seremonial saja. Ibu (Irna menyebut dirinya, red) tidak mau, mereka juga harus punya juga tanggung jawabnya. Seremoni ini kan hanya menggugurkan kewajiban saja. Maka nya tadi saya dorong agar dari setiap cabor menghasilkan siswa berprestasi,” kata Irna.
Diakui Irna, salah satu tujuan O2SN ialah menjalin silaturahmi dan memupuk persatuan kesatuan. Akan tetapi tidak juga selalu seperti itu. Karena output O2SN harus menelurkan dan mencetak generasi emas yang produktif untuk bisa mencapai cita-cita, baik dari atlet maupun daerah.
“Ibu khawatir mereka hanya seremoni saja, tapi tidak fokus untuk membina saat mereka berlaga. Memang tujuannya untuk bersilaturahmi, menjaga persatuan kesatuan, tetapi tidak juga begitu melulu,” imbuhnya.
Oleh sebab itu Irna mengingatkan para atlet dan pengurus serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggara, dapat memberi potret prestasi olahraga ditingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
“Kini kita harus dorong agar anak-anak SD bisa memberi potret prestasi olahraga ditingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. Karena mereka sudah berlatih berbulan-bulan, jadi ini kesempatan mereka untuk menunjukan prestasi dan kerja keras mereka,” pesan wanita kelahiran tahun 1970 itu.
Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Solihin menampik jika O2SN sebatas seremoni. Karena ia mengklaim, kegiatan tersebut merupakan menjadi prioritas Dindikbud untuk menelurkan atlet berprestasi. Meski diakuinya, selama ini belum banyak menghasilkan hasil yang membanggakan.
“Harapan kita dengan adanya O2SN dapat mencari atlet terbaik. Setiap tahun juga dievaluasi. Kan sebagian juga ada yang berprestasi ditingkat kabupaten dan provinsi. Atlet itu dimotivasi oleh Korwil, pengawas, kepala sekolah dan guru. Kami kan berharapnya agar siswa SD bisa juara ditingkat provinsi,” ujar Kadis.
Adapun peserta O2SN SD kali ini lanjut Olis, diikuti sebanyak 421 peserta yang terbagi dalam 5 cabang olahraga, meliputi atletik 70 orang, bulutangkis 62 orang, renang 44 orang, voly mini 175 orang, dan catur 70 orang.
“Pelaksanaan O2SN akan diselenggarakan selama 2 hari dengan menggunakan 4 venue, yakni Alun-alun Pandeglang, kolam renang Lebaksereuh, Gedung Graha Pancasila, dan Gedung SDN Pandeglang 4,” sebutnya. (Red-02).