PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku kecewa terhadap kondisi Stadion Badak yang tidak terurus. Padahal sepakbola itu merupakan kebanggan warga Pandeglang.
Kekecewaan Irna itu disampaikan saat membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Stadion Badak, Rabu (28/3).
Irna mengeluhkan kondisi rumput lapangan yang gundul dan alang-alang yang tumbuh subur. Bahkan sebagian fasilitas penunjang seperti gawang dan toilet yang berada didalam stadion tidak berfungsi sama sekali.
“Ibu (Irna menyebut dirinya) kecewa. Anak-anak kita mau berlatih buat persiapan Porprov masa becek, terus alang-alang dimana-mana, gawangnya juga, kamar mandi airnya tidak mengalir,” keluhnya.
Padahal kata Irna, setiap tahunnya pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 juta untuk pemeliharaan Stadion Badak meski dirinya mengakui tidak dianggarkan untuk pemeliharaan rumput. Hanya saja, politisi Demokrat itu mengaku pihaknya sedang mengusahakan anggaran dari Coorporate Social Responsibilty (CSR) untuk biaya pemeliharaan rumput.
“Kalau rumput memang anggaran pemeliharaannya tidak ada makanya. Tetapi saya sedang mencari CSR dari bank-bank yang ada,” ucap Irna.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pandeglang, Cecep Djuanda berdalih jika biaya yang dikucurkan sebesar Rp37 juta belum cukup untuk membiaya pemeliharaan. Soalnya, anggaran itu diperuntukan bagi 3 stadion yang ada di Pandeglang.
“Kalau tidak salah nilainya Rp37 juta untuk 3 tempat seperti Stadion di Kadu Pandak, lapangan di Graha Pancasila sama Stadion Badak. Kalau hasil obrolan saya katanya anggaran untuk pemeliharaan rumput sekitar Rp200 juta,” ungkapnya. (Red-02).