PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Proses pembangunan Bandara Bansel diakui menemui banyak kendala. Salah satunya yaitu batalnya penunjukkan PT. Banten Global Development (BGD) yang gagal mencari investor.
Hal tersebut dinyatakan Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, Herdi Jauhari usai Rapat Pembangunan Bandara Banten Selatan di sebuah hotel di Pandeglang, Kamis (20/10).
“Rencananya pembangunan Bandara Bansel di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang tidak didanai oleh APBN atau APBD, tapi melalui investor. Lalu ditunjuklah PT. BGD untuk mencari investor. Namun sampai saat ini tidak juga didapat, jadi harus diambil alih lagi oleh Pemprov dan Pusat,” terang Herdi kepada BantenHeadline.com.
Menurut Hardi, meski diambil alih Pemerintah, namun hingga kini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai pengganti PT. BGD yang akan membebaskan lahan dan pembangunan. Namun ia memastikan, bahwa Bandara Bansel seluas 550 hektar itu akan tetap dibangun karena termasuk dalam 12 proyek nasional.
“Bandara itu masuk dalam blue print Perpres nomor 3 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan yang strategis. Sehingga itu mendorong pusat maupun daerah untuk mewujudkan bandara itu. Bansel itu sangat strategis, pertama untuk menunjang pariwisata, jalur evakuasi ketika bencana, dan sebagai tempat latihan penerbangan,” lanjut Sekdis. (Red – 02).