SERANG, BantenHeadline.com – Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengeluarkan kebijakan pinjaman tanpa bunga kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM). Hal itu ditegaskan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menghadiri panen raya jagung di Desa Pagintung, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Selasa (6/3/2018).
Tatu menjelaskan, kredit murah tanpa bunga tersebut sebagai solusi petani yang kesulitan memiliki modal untuk bercocok tanam dan mengembangkan pertanian di Kabupeten Serang. Pihak bank hanya memotong biaya administrasi untuk keperluan operasionalnya.
“Saya panggil pihak Bank BPR Serang untuk menekan biaya administrasi yang dikenakan hanya 3 persen agar tidak menyulitkan bagi pelaku UMKM terutama petani,” ungkap Tatu saat ditemui wartawan usai panen raya jagung.
Selain itu, Tatu juga menugaskan Kepala Desa dan Camat untuk mendata tanah yang digunakan oleh petani. Pasalnya, lahan 200 hektar yang masih milik perusahaan digunakan oleh petani jagung.
“Setelah didata akan kami pinjam secara resmi untuk petani, semoga saja perusahaan bisa meminjamkan dalam waktu lama,” tambahnya.
Terkait peyaluran hasil pertanian, Tatu juga meminta pihak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menampung dengan harga yang sesuai, sehingga petani bisa terus berproduksi tanpa mengalami kerugian.
“BUMD yang menangani pertanian bisa mengatasi persoalan pemasaran, dan Kepala Dinas Pertanian sudah berkomunikasi dengan perusahaan meminta bantuan untuk prioritas petani Kabupaten Serang dengan harga yang bagus,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dadang Hermawan mengatakan, peluang bagi petani jagung masih sangat terbuka lebar, mengingat kebutuhan jagung di Provinsi Banten sebesar 934 ribu ton pertahun, baru disumbang oleh Kabupaten Serang sebanyak 15 ribu ton.
“Makannya tadi ibu (Bupati Serang – red) mendorong agar lahan tidur juga dimanfaatkan untuk perluasan lahan jagung di Kabupaten Serang,” kata Dadang.
Ia menambahkan, tahun 2017 Kabupaten Serang berhasil produksi jagung di areal lahan seluas 3260 Hektar, sementara pada tahun 2018 target dari Kementrian Pertanian seluas 5000 hektar. Target tersebut akan dicapai dengan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Soal harga yang turun tidak usah khawatir, karena sudah ada perusahaan daerah yang menjamin stabilitas dan kepastian bagi petani,” jelasnya.
Acara panen raya jagung tersebut juga dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0602 Serang Letkol Czi Harry Praptomo, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauhid, serta sejumlah Kelompok Tani dan pelaku UMKM Kabupaten Serang. (Red-05).