SERANG, BantenHeadline.com – Hadapi persaingan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), fokuskan pada pengembangan dan peningkatan lembaga profesi. Alasannya lembaga-lembaga profesi inilah yang diharapkan mampu membekali masing-masing anggota HMI.
“Kalau tantangan HMI ke depan yang cukup menjadi konsennya MEA yang secara berangsur mulai masuk pada sendi kehidupan, di daerah Maluku Utara, Ternate disana mulai banyak tenaga-tenaga kerja asing, tambang, engineer dan fishing, termasuk juga di Banten,” ungkap Sekretaris Jenderal PB HMI, Amijaya usai melantik kepengurusan HMI Cabang Serang, di Aula Utama Akper Pemda Serang, Minggu (22/5).
Amijaya mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan PB HMI sebagai organisasi yang memiliki perangkat struktur yang mengarah pada penigkatan profesi kader, yaitu Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI), Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI), Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI), Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI), dan lain-lain.
“Tentu kita berharap semua lembaga profesi tersebut bisa menjadi referensi dan kiblat cabang-cabang HMI se-Indonesia. Termasuk juga tantangan sisi perkaderan kualitas personal setiap kader, era kondisi yang semakin kompetitif Banten yang dekat dengan industri dibutuhkan peningkatan profesionalitas,” katanya.
Amijaya menambahkan, memasuki era digitalisasi, kemapan organisasi HMI dan perangkatnya dapat mengoptimalkan gerak roda organisasi berbasis digital. “Adapun target secara universal tidak lepas dari Hasil Kongres Pekanbaru, pemulihan nama baik, penataan sistem organisasi berbasis digital, serta HMI back to campus, kampus-kampus negeri dan swasta,” tegasnya.
Ketua Umum HMI Cabang Serang, Abdul Basyar mengatakan, dirinya siap bersinergi dengan seluruh lapisan internal HMI dan eksternal, dalam rangka mewujudkan tujuan HMI, yang diterjemahkan dalam program peningkatan dan penguatan kualitas kader.
“HMI organisasi kader yang memiliki tujuan dan kerangka pembinaan yang jelas, tentu akan terus meningkatkan peningkatan kualitas kader, sebagai konsekuensi dari apa yang dinamakan dengan perubahan. Tentu kita harus siap, dengan melakukan pendekatan yang menyesuaikan dengan kebutuhan kader,” katanya. (Red-04)