LEBAK, BantenHeadline.com – Pada kunjungan Kampanye Tatap Muka dengan warga pegunungan di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Calon Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mendatangi pusat produksi Gula Aren organik ‘Gula Semut’.
Produks Gula Semut ini digagas oleh Anwar, warga Desa Hariang, Kecamatan Sobang, yang produknya sudah masuk ke Pasar Eropa, Amerika dan beberapa negara di Asia.
Politisi muda Partai Golkar ini nampak akrab berbincang dengan Anwar mengenai proses produksi Gula Semut. Anwarpun kemudian tak segan mengajak anak sulung dari mantan gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini untuk mengenal lebih jauh proses pembuatan Gula Semut, dari cara menyaring bubuk gula aren hingga menjadi produk Gula Semut. Andika juga ikut mencoba sendiri beberapa tahap produksi hingga proses pengemasan produk.
Andika dengan cermat menyimak saat Anwar memaparkan bagai mana mensiasati teknis pemasaran hingga produknya bisa menembus pasar dunia. “Saya dibantu soal izin merk dan izin edar internasional oleh LSM Belanda, Hivos. Saat ini sedang diperpanjang, dari aturan perpanjangan setahun sekali,” papar Anwar kepada Andika.
Di sisi lain, Anwar juga menceritakan keprihatinannya atas kebiasaan warga menebang pohon aren untuk dijadikan tepung. Ia berharap agar Kepala Daerah, baik Bupati maupun Gubernur agar membuat kebijakan berupa Peraturan Daerah (Perda) untuk menekan penebangan pohon aren.
“Biasanya petani dari Sukabumi dan Ciamis (Jawaa Barat) yang menyerbu ke daerah ini, karena pohon aren di sana sudah habis.. Tapi Alhamdulillah saya sudah membina sekitar 700 petani aren, dan Alhamdulillah cukup berhasil,” tutur Anwar.
Ia mengatakan, brand gula semut yang digagasnya hingga saat ini sudah cukup dikenal, khususnya konsumen mancanegara. “Untuk konsumen domestk memang kurang dikenal. Oleh karena itu, saya meminta pemerintah membantu mempromosikan produk kami,” harapnya.
Andika mengapresiasi kegigihan Anwar dalam mengelola produk gula semut hingga mampu menembus pasar internasional. Ia juga berharap kegighan itu dapat ditularkan kepada pelaku UMKM lainnya di Banten. “Jika kami (pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy) diberi amanah oleh masyarakat Banten, Insya Allah seluruh keluhan yang dihadapi UMKM seperti produsen Gula Semut ini bisa kita atasi. Kami berjanji akan memutus kendala tersebut,” kata Andika.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten ke depan harus membuka peluang bagi UMKM agar bisa berkancang di tingkat Internasional. “Bahkan kita menggagas proses penjualan produk UMKM dengan sistem online,” ujarnya. (Red – 05).