PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kecamatan Labuan di Kabupaten Pandeglang, ditetapkan sebagai zona merah atas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya selama tahun 2019, di wilayah tersebut telah ditemukan 15 kasus DBD.
Jumlah itu menjadi yang terbanyak dibanding kecamatan lain di Pandeglang. Sementara secara keseluruhan, angka DBD di Pandeglang sejak Januari 2019, sudah tercatat sebanyak 60 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani menjabarkan, tingginya angka DBD di Kecamatan Labuan, lantaran daerah tersebut merupakan kawasan padat penduduk. Apalagi lingkungan di Labuan belum normal pasca dilanda tsunami dan banjir dua bulan lalu, sehingga memudahkan perkembang biakan jentik nyamuk.
“Labuan jadi zona merah karena wilayah tersebut terhantam bencana tsunami dan banjir. Dengan begitu membuat banyaknya sarang nyamuk dari sampah yang digenangi air,” ujarnya, Selasa (5/3).
Namun begitu, belum ada catatan korban meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu. Malah sebagian besar penderita, kini kondisinya sudah berangsur membaik.
“Jumlah keseluruhan kasus DBD dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan. Di awal tahun 2019, Dinkes menemukan 34 kasus DBD. Sedangkan di bulan Februari, sebanyak 32 kasus,” sebut Dewi.
Oleh karena itu, Dinkes tengah gencar melakukan upaya pencegahan penyakit DBD melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat.
“Untuk menggalakkan program PSN tersebut, pemerintah daerah sudah mengeluarkan surat edaran Bupati Pandeglang kepada seluruh kecamatan maupun Puskesmas untuk mengintensifkan gerakan Selasa Bersih (Selasih),” jelasnya.
Apalagi ia menilai, kini aktivitas fogging dianggap tidak lagi efektif, lantaran hanya mematikan nyamuk besar yang terbang. Sedangkan larva atau telur nyamuk yang berada di permukaan air atau genangan air, tetap hidup dan berkembang biak.
“Kepada masyarakat saya minta untuk menerapkan pola hidup sehat terutama membersihkan tempat yang bisa membuat nyamuk berkembang biak. Karena masih banyak warga yang kurang peduli terhadap lingkungan,” tandasnya. (Red-02).