PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang merancang empat upaya dalam manajemen pengelolaan resiko banjir dan longsor.
Keempat upaya itu meliputi meningkatkan kualitas perencanaan pengelolaan risiko banjir, meningkatkan kualitas pengelolaan lahan dan infrastruktur pengendali banjir, meningkatkan kapasitas pengelolaan risiko banjir berbasis masyarakat, serta meningkatkan kualitas koordinasi penyusunan kebijakan dan pengelolaan risiko banjir di tingkat nasional.
“Sehingga peningkatan kapasitas pengelolaan risiko banjir berbasis masyarakat menjadi sangat penting dalam program ini,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Pandeglang Utuy Setiadi Workshop Manajemen Pengelolaan Resiko Banjir dan Longsor program Flood Management In Selected River Basin (FMSRB) yang di gelar di Hotel S’Rizki, Kamis (17/10).
Dia mengatakan program tersebut akan melibatkan lima wilayah di Kabupaten Pandeglang yakni Kecamatan Mandalawangi, Majasari, Karangtanjung, Pandeglang dan Kecamatan Banjar.
“Maka dari itu, bagaimana supaya dampak longsor dan banjir berkurang, apakah sungai tersebut di sodet atau perlu di buat irigasi, manakala terjadi bajir, sehingga luapan sungai tersebut tidak mengganggu lahan pesawahan dan tempat tinggal masyarakat,” tuturnya. (Red-02).