Duh, Bankeu Pemprov Banten Dikeluhkan Lagi, Jelang Akhir Tahun Tak Juga Cair

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang kembali mengeluhkan lambatnya pencairan Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Banten senilai Rp 90 miliar. Padahal sudah mengajukan pencairan sejak bulan lalu. Sedangkan saat ini telah memasuki bulan Agustus. Pemkab hanya memiliki waktu efektif 4 bulan untuk melakukan penyerapan. Akibat hal ini, Pemprov Banten dinilai tidak transparan.

“Sekarang sudah Agustus, proses tahapan kan harus tetap berjalan. Kami sudah upayakan, tetapi seolah-olah mereka (Pemprov Banten, red) tidak transparan,” ungkap Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang, Ramadani saat ditemui di Pendopo Bupati, Senin (7/8).

Ia mengaku, hingga kini belum ada kejelasan dari Pemprov kapan Bankeu ke daerah bisa dicairkan. Selama ini, Pemprov selalu berkelit bahwa pencairan Bankeu terganjal persoalan Juklak tata cara pencairan. Koordinasi yang dilakukan setiap minggu pun selalu nihil.

“Kami sudah mengajukan secara resmi ke provinsi soal pencairan Bankeu sejak bulan lalu. Alasannya, Juklak tata cara pencaiaran belum ada. Padahal itu kan ranah Pemprov, kami hanya menunggu. Kami hampir tiap minggu menyuruh Kabid Perbendaharaan untuk berkoordinasi, namun sampai saat ini belum ada kabar,” paparnya.

Padahal semestinya tambah dia, tahapan kegiatan yang bersumber dari Bankeu sudah mulai berjalan. Apalagi nilai Bankeu untuk Pandeglang yang mencapai Rp 90 miliar, membutuhkan waktu panjang dalam hal penyerapan.

“Ada beberapa kegiatan yang harus dilelang, ada juga pengadaan langsung. Kan pekerjaan sudah berjalan tetapi uang belum ditransfer, tidak bisa kami mengajukan proses pencairan,” ucapnya.

Maka dari itu, Ramadani pesimis jika Bankeu bisa terserap optimal. Disisa waktu yang ada, Pemprov belum juga melalukan pencairan tahap pertama. Sedangkan beberapa kegiatan Pandeglang yang bersumber dari APBD sudah mulai dikerjakan.

“Bankeu akan dicairkan dalam 4 tahap. Sekarang tahap 1 saja belum. Jadi susah buat kami melakukan progres pelaksanaan di lapangan. Kalau lihat tahapannya, agak susah menyerap dengan optimal. Tetapi nanti kami petakan, seperti apa biar OPD pengelola Bankeu bisa memiliki gamabran yang jelas,” kata pria berkacamat itu kesal. (Red-02).

Exit mobile version